Mengulik Kisah 5 Kuliner Juara Solo yang Hadir di Hari UMKM Nasional Expo 2023

12 Agustus 2023 7:08 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 23 Agustus 2023 11:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku usaha di event Petualangan Kuliner Juara Solo GoFood di pameran Hari UMKM Nasional Expo 2023, Solo (11/8/2023). Foto: Azalia Amadea/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku usaha di event Petualangan Kuliner Juara Solo GoFood di pameran Hari UMKM Nasional Expo 2023, Solo (11/8/2023). Foto: Azalia Amadea/kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam rangka merayakan Hari UMKM Nasional 2023, GoTo berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM RI bersama Pemerintah Kota Solo, menghadirkan Petualangan Kuliner Juara Solo GoFood mulai 10-13 Agustus 2023, dengan menampilkan 30 mitra UMKM GoFood yang masuk dalam koleksi Juara Lokal Solo.
ADVERTISEMENT
Event yang berlangsung di area luar Pura Mangkunegaran, Surakarta tersebut tampak meriah. GoFood membawa para pelaku UMKM Juara Lokal Solo, seperti Ayam Keprabon, Dawet Telasih Yu Dermi, Leker Gajahan Bapak Fathoni Jr, Sate Kere Yu Rebi, Selat Viens, Cold N Brew, dan masih banyak lagi.
KumparanFOOD mendapat kesempatan berbincang langsung dengan kelima perwakilan dari pelaku UMKM Juara Lokal Solo. Ada Dawet Telasih Yu Dermi, Leker Gajahan Bapak Fathoni Jr, Selat Viens, Cold N Brew, dan Soto Seger Hj. Fatimah.
Kelima pelaku UMKM ini mewakili para juara kuliner khas Solo yang sudah eksis bertahun-tahun; bahkan ada yang sudah berusia 90 tahun.
Pelaku usaha di event Petualangan Kuliner Juara Solo GoFood di pameran Hari UMKM Nasional Expo 2023, Solo (11/8/2023). Foto: Azalia Amadea/kumparan
Ya, kami berbincang dengan Yudit Wiadji (27) generasi ke-empat sekaligus calon penerus dari keluarga pengusaha Dawet Telasih Yu Dermi yang sudah ada sejak sekitar tahun 1930-an.
ADVERTISEMENT
"Dulu mbah saya, Harjo Sumini yang pertama kali mempelopori dawet selasih ini, berdirinya berbarengan dengan Pasar Gede Hardjonagoro. Dawet kita berbeda dengan dawet lain karena kita pakai gula putih bukan gula jawa. Lalu ada ditambah jenang (bubur manis) sumsum, ketan hitam," ujar Yudit yang kumparan temui di area festival kuliner Juara Solo GoFood, Jumat (11/8).
Dawet yang sudah berusia 93 tahun ini kini diteruskan oleh Yudit dan ibunya. Mereka pun bisa menjual 100 porsi dawet setiap hari dan sudah memiliki 3 cabang di Solo.
Pelaku usaha di event Petualangan Kuliner Juara Solo GoFood di pameran Hari UMKM Nasional Expo 2023, Solo (11/8/2023). Foto: Azalia Amadea/kumparan
Tak kalah menarik, adalah kisah dari kuliner juara lokal, Soto Seger Hj. Fatimah. Soto ini khas dengan kuahnya yang gurih, segar, bening, dan tidak bikin enek karena tanpa lemak.
ADVERTISEMENT
Menurut Hero Novianto, generasi kedua yang kini menjadi penerus usaha soto khas Solo tersebut; yang membedakan soto buatannya adalah karena menggunakan kaldu daging dan tulang sapi serta ayam kampung asli.
"Kita menggunakan bahan baku pilihan dan kualitas terbaik, tanpa pengawet sehingga cocok dengan semua kalangan. Kami juga memiliki lauk pelengkap, dari gorengan, sate-satean, jajanan pasar," kata Hero.
Lebih lanjut, Hero mengungkapkan bahwa kini Soto Seger Hj. Fatimah sudah memiliki 14 cabang; yang mampu menjual 500 porsi saat hari biasa, sementara di akhir pekan bisa hampir 1.000 lebih.
Hingga sekarang Hero masih menjaga resep asli ibunya Hj. Fatimah dengan tetap mempertahankan takaran dari setiap bahan yang digunakan, bahkan dia memastikan langsung bahwa semua cabang menjaga kualitas soto segernya.
Pelaku usaha di event Petualangan Kuliner Juara Solo GoFood di pameran Hari UMKM Nasional Expo 2023, Solo (11/8/2023). Foto: Azalia Amadea/kumparan
Serra Argo Rianda (36), juga menjaga resep asli Selat Solo Viens yang diturunkan orang tuanya. Meski menurutnya, selat solo buatan orang tuanya sudah mengalami modifikasi dari rasa asli makanan daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
"Selat solo itu kan sudah khas Solo tapi belum terlalu ngetren dulu itu di tahun 2008, dan dari orang tua enggak mau ikut-ikutan tapi maunya jadi trendsetter dengan memodifikasi kuah selat solo yang tidak terlalu manis," ungkapnya.
Sebagai generasi penerus, Serra pengin usaha yang sudah dibangun keluarganya sejak 15 tahun lalu itu bisa tetap eksis. Salah satunya dengan meyakinkan orang tuanya bahwa berjualan online, seperti memanfaatkan GoFood bisa meningkatkan pendapatan mereka.
“Berkat memaksimalkan penjualan di GoFood, 50 persen pendapatan Selat Viens kini berasal dari GoFood dan mampu memenuhi target penjualan setiap bulannya. Kini kami pun berhasil menambah jumlah cabang dari 8 menjadi 11 cabang yang tersebar di berbagai wilayah Surakarta,” tutur Serra.
Pelaku usaha di event Petualangan Kuliner Juara Solo GoFood di pameran Hari UMKM Nasional Expo 2023, Solo (11/8/2023). Foto: Azalia Amadea/kumparan
Manfaat dari berjualan secara online juga dirasakan Sulistyono, generasi penerus Leker Gajahan milik Bapak Fathoni Jr. Laki-laki yang akrab disapa Tyo itu menikah dengan anak bungsu Fathoni dan kini sukses mengembangkan bisnis kue leker dengan aneka varian.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya itu saja, Tyo juga rajin memanfaatkan fitur-fitur promo di platform GoFood sehingga dapat meningkatkan penghasilannya hingga 40 persen.
Mengandalkan cita rasa dan resep tradisional dari masa ke masa, Tyo dan istri bercita-cita menjadikan leker jajanan yang naik kelas.
"Saya berharap agar usaha ini bisa terus berkembang sampai buka di kota-kota besar yang ada di Solo, dan khususnya makanan Solo ini bisa sampai terkenal ke seluruh Indonesia," tuturnya.
Pelaku usaha di event Petualangan Kuliner Juara Solo GoFood di pameran Hari UMKM Nasional Expo 2023, Solo (11/8/2023). Foto: Azalia Amadea/kumparan
Terakhir, kisah juara lokal dari pelaku kedai kopi Solo, yakni Cold N Brew. Kedai kopi ini beroperasi pertama kali pada 2016, yang saat itu di kota ini belum banyak yang membuka.
Sulis Ardiana, Chief Operating Officer Cold n Brew, mengatakan bahwa penjualan kopi di kedainya yang paling banyak adalah untuk menu kopi dilema (kopi susu gula aren). Untuk semakin meningkatkan penjualannya dia juga bergabung dengan GoFood sejak 2017.
ADVERTISEMENT
“GoFood membantu dalam menjangkau lebih banyak pelanggan yang tidak bisa datang ke coffee shop kami. Berkat bergabung bersama GoFood, bisnis Cold n Brew tumbuh 20 persen dari tahun sebelumnya,” pungkas Sulis.