Menikmati Ragam Kebab di Negara Asalnya Turki, Aslinya Roti Dipisah

19 Desember 2023 16:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebab tanpa roti, makanan khas Turki di Restoran Muslum Kebap, Ankara. Foto: Azalia Amadea/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kebab tanpa roti, makanan khas Turki di Restoran Muslum Kebap, Ankara. Foto: Azalia Amadea/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bisa menikmati kebab di negara asalnya Turki, memang menjadi pengalaman bersantap terbaik. Tapi menjadi menarik bahwa di negara asalnya, kebab tidak menggunakan bungkusan roti layaknya torilla.
ADVERTISEMENT
KumparanFOOD kali ini berkesempatan mencicipi ke beberapa restoran kebab di Konya dan Ankara, Turki, dalam rangka menghadiri undangan Türkiye Tourism Promotion and Development Agency (TGA).
Restoran kebab pertama yang kami nikmati berada di Konya. Nama restoran itu Gazyağcı Furun Kebapçısı. Di restoran dengan nuansa fancy ini kami mencoba furun kebab. Sajian ini menggunakan potongan daging berbentuk dadu besar. Bukan irisan seperti kebab di Indonesia.
Kemudian, untuk rotinya pun tidak menggunakan tortilla, melainkan roti pita. Daging sapi yang dimasak sangat lembut terasa gurih alami tanpa tambahan garam. Kemudian daging di letakkan di atas roti dan bisa dinikmati bersama aneka side dish.
Furun kebab dengan roti pita di restoran Gazyagci di Konya, Turki. Foto: Azalia Amadea/kumparan
Side dish yang tak pernah absen saat menyantap kebab adalah, irisan bawang bombai dan daun piterseli, kemudian aneka acar. Saat menikmati furun kebab ini acar yang disuguhkan adalah acar mentimun dan kubis merah. Untuk menambah cita rasa, ada pasta sambal yang sedikit pedas.
ADVERTISEMENT

Nikmatnya Mix Kebab yang Gurih dan Kaya Rempah!

Aneka acar dan side dish untuk kebab khas Turki. Foto: Azalia Amadea/kumparan
Keesokan harinya ketika kami sampai di Ankara, ibu kota Turki, kami diajak ke restoran Muslum Kebap. Restoran ini memiliki konsep layaknya bistro, sehingga pas sekali dikunjungi untuk makan siang.
Di restoran ini kami mencoba mix kebab. Sajian olahan daging layaknya sosis yang menggunakan campuran daging sapi dan domba.
Lagi-lagi, kebab di restoran ini tidak menggunakan daging yang diiris-iris layaknya di Indonesia, melainkan daging tersaji panjang, mirip sosis. Sebelumnya, daging cincang untuk kebab ini telah dicampur aneka rempah, bumbu, bawang, dan cabai. Lalu dipanggang menggunakan tusukan besi panjang layaknya sate.
Roti tortilla handmade yang disajikan terpisah untuk makan kebab. Foto: Azalia Amadea/kumparan
Selain daging kebab dengan tampilan mirip sosis, ada juga kebab daging berbentuk potongan dadu. Di pinggiran dagingnya tersedia sayuran pelengkap, seperti tomat panggang, cabai merah besar panggang, daun piterseli, dan terong panggang.
ADVERTISEMENT
Secara terpisah dalam keranjang anyaman, pihak restoran menyediakan roti tortilla yang dibuat handmade. Roti ini perlu disobek terlebih dahulu menggunakan tangan kita sendiri, lalu barulah letakkan daging serta pelengkap kebab lainnya. Kita juga perlu menggulung sendiri kebab tersebut agar lebih mudah saat menyantapnya.
Rasa kebab di restoran satu begitu kaya. Terasa lebih gurih, berbumbu, dan juicy. Paduan bumbu cabai pun membuat dagingnya memiliki sedikit cita rasa pedas. Nikmat sekali!
Sambil menikmati kebab, tersedia juga acar paprika dan kubis. Rasa acar yang asam-segar seolah membersihkan lidah dari gurih dan berlemaknya daging kebab.
Dessert khas Turki, kunefe dan kadayif. Foto: Azalia Amadea/kumparan
Di restoran ini pula kami mencicipi dessert kunefe dan kadayif. Makanan khas Turki ini mirip dengan cita rasa baklava yang manis-legit, namun disajikan layaknya potongan pizza. Sebagai bahan utamanya adalah kacang pistachio.
ADVERTISEMENT
Wah, sungguh pengalaman terbaik bisa mencicipi kebab di negara asalnya. Kuliner tradisional Turki ini ternyata memiliki ragam jenis dan keunikan cita rasanya masing-masing.