Menjajal Kue Bolu Jadul Viral Seharga Rp 250 Ribu Buatan Laws Kitchen

8 September 2020 20:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kue marmer ala Laws Kitchen by Thomas Law Foto: Azalia Amadea/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kue marmer ala Laws Kitchen by Thomas Law Foto: Azalia Amadea/Kumparan
ADVERTISEMENT
Kue bolu kerap menjadi kudapan favorit teman minum secangkir kopi atau teh di sore hari. Teksturnya yang lembut dan ringan membuat kue jadul ini masih diminati banyak orang meski sudah memasuki era milenial seperti sekarang ini.
ADVERTISEMENT
Bahkan salah seorang milenial bernama Thomas Law, sukses membuat kue bolu jadul ini menjadi viral di Instagram. Tepatnya laki-laki kelahiran 22 September 1992 itu membuat marble cake atau kue marmer.
Bukan asal kue marmer, Thomas justru membuat makanan zaman dulu ini tampak lebih berkelas dengan tampilan yang tak biasa. Ia menggunakan cetakan khusus, untuk harga loyangnya saja berkisar Rp 400 hingga Rp 1 juta-an. Motif yang tak biasa ini membuat tampilan kue marmernya jadi lebih menarik dan berkelas. "Classic but classy" begitu konsep yang coba ia tonjolkan dalam kue marmer buatannya.
Laki-laki yang akan segera menginjak usia 28 tahun itu juga menggunakan bahan premium ke dalam kuenya. Misalnya saja, ia menawarkan kue marmer dengan 'full' menggunakan mentega wisman. Meskipun begitu, untuk semakin menonjolkan kualitas kue buatannya, Thomas tak mau mencampurkan bahan pengawet ataupun pewarna kimia sama sekali.
ADVERTISEMENT
"Aku awalnya kepengin orang tahu, kalau kue sehat itu bukan berarti enggak enak. Tanpa obat itu kue bukan berarti enggak enak. Aku mengejar kualitas pada cake itu sendiri. Bahannya cuma butter, margarin, susu, telur, dan tepung terigu, sesimpel itu," ungkapnya kepada kumparan melalui sambungan telepon, Senin (7/9).
Bahan yang tampak simpel tersebut melalui tangan Thomas Law, menjadi sebuah sajian kue bercita rasa klasik namun berkelas. Itulah mengapa, kue ini bisa viral di media sosial. Dan, hingga kini sudah ribuan orang yang mencicipi kelezatan kue marmer bikinannya tersebut. Tepatnya mulai tahun 2016, Thomas kebanjiran orderan kue marmer. Hingga, ia pun mendapat julukan 'The King of Marble Cake Indonesia.'
Kue marmer ala Laws Kitchen by Thomas Law Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Terutama di hari besar seperti Imlek, Natal, dan Lebaran ia mendapat pesanan yang hampir tiap hari ia buat bersama lima karyawannya. "Best selling-nya itu kami pernah menjual 400 loyang kue marmer. Kalau sekarang rata-rata hari biasa belasan loyang, kalau weekend 60-80 kue. Meski di tengah pandemi COVID-19, justru penjualan kita malah meningkat. Apalagi pas Lebaran kemarin malah orang pada beli untuk dikirimkan atau dimakan sendiri di rumah," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Kumparan pun tak mau ketinggalan untuk membuktikan langsung seperti apa kenikmatan dari makanan viral tersebut. Kami memesan kue marmer versi original, yakni perpaduan antara butter dan chocolate cake.
Kue marmer ala Laws Kitchen by Thomas Law Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Kue seharga Rp 250 ribu dikemas dengan kotak berdesain khusus bertuliskan "Baked with Love, Law's Kitchen by Thomas Law since 2011." Bernuansa hitam dan emas, kotak kuenya pun tampak kokoh.
Sementara ketika dibuka, harum butter dan telur langsung menguar. Meski sampai sudah tak hangat lagi lantaran pengiriman yang cukup jauh dari central kitchen di Jakarta Barat, namun harum kuenya masih tercium jelas.
Begitu dipotong, kuenya terasa padat dan langsung tampak motif khas marmer yang seperti batik. "Untuk membuat motif yang bagus aku pakai teknik ber-layer. Jadi dari awal bisa menentukan sendiri motifnya. Minimal aku pakai enam layer, jadi putih-cokelat selang-seling, barulah sebelum dipanggang di-swirl," jelasnya.
Kue marmer ala Laws Kitchen by Thomas Law Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Sementara, untuk bentuk kue awalnya menggunakan motif loyang khusus yang menyerupai berlian menggunung. Sehingga kuenya pun tampak cantik dan berkelas tentunya.
ADVERTISEMENT
Tak sabar, saya pun segera melahap kue harum ini. Lembut, moist, dan agak sedikit berminyak, begitu kesan yang saya dapat begitu kue tersebut menyentuh lidah. Rasa mentega dan telur yang khas juga sangat terasa, buttery namun tak amis. Untuk rasa cokelatnya juga begitu kuat namun tak pahit. Manis dari kuenya pun pas.
Hampir semua bahan yang digunakan dalam kue berukuran diameter 24 sentimeter ini bisa saya rasakan jelas di lidah, namun tetap seimbang. Memang camilan yang cocok untuk menemani waktu ngemil ataupun nge-dessert.
Rupanya untuk mendapatkan resep kue marmer yang tepat, Thomas mengaku membutuhkan waktu riset sekitar dua bulan. Ia menggabungkan teknik dalam pembuatan butter dan chiffon cake, di mana untuk putih telurnya ia kocok terpisah terlebih dahulu. Itulah mengapa, meski berjenis butter cake, kue marmer buatan Thomas tetap lembut, ringan, dan moist.
Kue marmer ala Laws Kitchen by Thomas Law Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Meski berjualan, Thomas juga tak mau pelit membagikan resep rahasia kue-kue buatannya. Bahkan ia telah menerbitkan buku yang berisi 35 resep dari kue-kue andalannya. Baru saja diluncurkan Agustus kemarin, buku berjudul "Classy Classic Cake" itu telah terjual 4.000 eksemplar.
ADVERTISEMENT
Melalui buku tersebut, Thomas pengin menunjukkan bahwa ia sangat suka berbagi, sekalipun itu merupakan rahasia dalam berbisnis kulinernya.
"Sekitar tahun 2015 aku memang sudah suka sharing resep melalui instagram. Dari situ juga kue marmer ini bisa viral. Hingga sekarang melalui buku, aku membuat suatu karya yang bisa dikenang orang. Because, i love to share. Aku berharap buku ini bisa menjadi pegangan buat semua orang yang berbisnis kuliner, jadi bisa maju bersama dalam mengembangkan classic cake Indonesia," tutupnya.