Menpar Cicipi 3 Restoran Wonderful Indonesia di Paris

13 Maret 2019 11:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kunjungan Menpar Arief Yahya ke Restauran Borneo a Paris (12/3). Foto: Dok. Kepala Biro Komunikasi Publik
zoom-in-whitePerbesar
Kunjungan Menpar Arief Yahya ke Restauran Borneo a Paris (12/3). Foto: Dok. Kepala Biro Komunikasi Publik
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam lawatannya ke Paris, Prancis Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berkunjung ke tiga restoran mitra resmi Co-Branding Wonderful Indonesia (12/3). Ketiganya adalah restoran Djakarta-Bali, Borneo a Paris, dan 12 Rue de Vaugirard.
ADVERTISEMENT
Setelah mencicipi beberapa hidangan di tiga restoran tersebut, Arief Yahya mengaku sangat puas. Pasalnya, lima ikon kuliner Indonesia disajikan di restoran-restoran tersebut yakni soto, sate, nasi goreng, gado-gado, dan rendang. Menurutnya, rasa makanan tersebut sudah sangat Indonesia.
“Saya bangga! Ada orang Indonesia yang gigih, bermental kuat, berani menjadi entrepreneur di Kota Paris dengan membuka restoran masakan dan melestarikan kuliner Indonesia. Melampaui masa-masa sulit di tahun pertama, dan akhirnya berlaba di tahun kedua,” kata Menpar Arief Yahya.
Arief Yahya juga menjelaskan diplomasi makanan, dengan sensasi rasa khas, bisa menjadi daya penarik yang kuat dalam promosi pariwisata Indonesia.
“Portofolio bisnis pariwisata kita, 60 persen orang datang karena faktor budaya. Dari 60 persen itu, 45 persen uangnya digunakan untuk kuliner dan belanja. Karena itu, mencicipi masakan Indonesia itu bisa menjadi teaser atau promosi pembuka sebelum mereka terbang ke Indonesia,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Menpar Arief Yahya juga mengungkapkan bahwa peran restoran yang dikelola oleh para diaspora itu juga penting. “Dari sisi customers-nya, 95% bahkan lebih, yang datang ke restoran Indonesia itu adalah orang Prancis. Hanya 2-5% saja yang orang Indonesia atau ASEAN. Ini pas dengan sasaran market wisman Eropa,” ungkap Arief Yahya.
Bukan hanya nilai transaksi dari mereka yang datang ke restoran, tetapi peran media value yang didapat dari interaksi di media sosial dan website online juga penting. Postingan yang dibuat oleh para tamu --disebut user generated content-- itu lebih dipercaya netizen daripada info resmi dari restorannya.
“Testimoni positif mereka akan sangat kuat menyebar, dan mempengaruhi netizen lain untuk datang dan mencicipi makanan,” ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Kemudian Menpar Arief Yahya berharap dekorasi, interior dan eksteriornya sekaligus digunakan untuk memperkenalkan Wonderful Indonesia. Minimal semacam papan neon, yang bisa di-branding bersama. Lalu, nuansa etnik Indonesia yang khas dan saat masuk sudah serasa berada dalam ambience Indonesia. Misalnya, Bali, Jawa, Lombok, Labuan Bajo, Danau Toba, Borneo, dan sebagainya.
“Tinggal diperkuat branding Wonderful Indonesia yang juga sudah mendunia dan semakin kuat. Brand itu memiliki value, dan ketika brand itu dikoneksi, maka akan mengangkat keduanya. Pemerintah akan membantu agar restoran masakan Indonesia di Paris ini untuk semakin maju,” ujar Menpar Arief Yahya.