Menu dengan Teknologi Touch Screen Membuat Kita Memesan Lebih Banyak Makanan

17 Juni 2020 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi memesan makanan menggunakan menu touch screen Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memesan makanan menggunakan menu touch screen Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Saat ini, banyak restoran yang menerapkan penggunaan menu digital yang bisa diakses melalui teknologi layar sentuh atau touch screen, khususnya di restoran cepat saji. Dengan menggunakan menu touch screen, pelanggan dapat memesan dan melayani dirinya sendiri alias self-serve.
ADVERTISEMENT
Mereka pun tak perlu lagi merasa gugup atau panik karena ditunggu oleh pelayan saat sedang memesan makanan (hayo, siapa yang sering merasa seperti ini?)
Nah, ternyata, menu touch screen ini tak hanya berfungsi untuk mempermudah pembeli melakukan pemesanan, tapi juga bisa memengaruhi mereka untuk mencoba menu baru --dan memesannya dalam jumlah lebih banyak.
Joe Sheetz, CEO dari perusahaan Sheetz, toserba dan coffee shop di Amerika Serikat mengungkapkan, penggunaan touch screen pada menu mampu mengurangi jumlah konsumen yang mengklaim kalau pesanan mereka kurang sesuai.
Selain itu, menu touch screen juga dapat meningkatkan waktu memasak di dapur, dan penjualan dengan membuat pelanggan memesan lebih banyak topping.
Layar Sentuh-Kura Zushi Foto: Mela Nurhidayati/kumparan
Lebih lanjut, Sheetz menjelaskan, peran krusial menu touch screen sejatinya adalah memperkenalkan menu baru. Pihak restoran dapat mencantumkan gambar menu yang masih terdengar asing, lengkap dengan deskripsinya. Dengan sistem pemesanan berbasis layar, restoran bisa mencantumkan kolom deskripsi dalam berbagai hal.
ADVERTISEMENT
Bahkan, untuk menu makanan yang membutuhkan bahan pelengkap seperti sandwich, salad, atau nacho, penggunaan menu touch screen bisa membuat pembeli lebih mengeksplorasi jenis topping yang disediakan.
"Orang-orang menemukan topping yang sebelumnya tak mereka ketahui, kalau kami memilikinya. Dengan menggunakan touch screen, kami bisa menunjukkan semua menu yang ada. Kami dapat menawarkan layar berisi saus pelengkap, layar lain yang hanya berisi sayuran, dan berbagai pilihan lainnya yang bisa dieksplorasi," ungkap Sheetz seperti dikutip dari Fast Company.
Ilustrasi memesan makanan menggunakan menu touch screen Foto: Shutter Stock
Domino's, salah satu restoran pizza terbesar di Amerika Serikat mengungkapkan, 40 persen penjualan mereka dihasilkan dari pesanan melalui komputer dekstop, smartphone, dan tablet.
Perwakilan dari Domino's, Chris Brandon, mengatakan, kalau pembeli mereka lebih menyukai pemesanan secara digital, sebab mereka dapat lebih menikmati menu.
ADVERTISEMENT
"Layanan delivery kami yang sebelumnya mengharuskan pembeli memesannya lewat telepon dan hanya bisa memesan menu reguler atau menu pizza saja. Sekarang, kami punya menu sandwich, pizza spesial, ayam, dan semua produk tambahan serta dessert. Semua itu meningkatkan penjualan," jelas Brandon.
Sebuah studi berjudul Getting in touch with your thinking style: How touchscreens influence purchase menemukan, ketika pelanggan menggunakan perangkat layar sentuh, kesenangan yang dihasilkan oleh gerakan jari menciptakan perasaan penuh pengalaman dan efektif. Perasaan ini sejalan dengan sifat emosional alami dari produk hedonik.
Produk hedonik pada dasarnya adalah produk yang tak kita butuhkan, namun memberikan perasaan bahagia.
Ilustrasi memesan makanan menggunakan menu touch screen Foto: Shutter Stock
Teknologi menu touch screen juga memberikan fokus kontrol pada para konsumen. Interaksi sosial yang terjadi pun lebih minim ketimbang memesan makanan langsung ke kasir. Dengan perasaan penuh kendali dan privasi, konsumen dapat mendapatkan lebih banyak waktu untuk menyesuaikan pesanan, dan membeli apa pun yang mereka inginkan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, memesan makanan dengan seluruh menu yang berada persis di hadapan kita, juga akan memicu keinginan memesan lebih banyak barang.
Hmm, pantas saja saat kita sedang lapar dan memesan lewat menu touch screen, rasanya sulit untuk berhenti mengklik dan menambahkan berbagai makanan, ya.