Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Microgreens vs Sayuran Biasa, Mana yang Lebih Kaya Gizi?
18 Januari 2023 9:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Sayuran identik dengan bentuknya yang besar dan kerap ditanam di lahan yang luas. Untuk mengonsumsinya pun tidak bisa instan, kamu harus membeli ke pasar atau tukang sayur terlebih dahulu. Namun, pengertian tersebut pun kini kian bergeser.
ADVERTISEMENT
Kemajuan teknologi mendorong beberapa perubahan yang terjadi di beberapa aspek, tidak terkecuali pangan. Untuk mendapatkan makanan dengan kualitas terbaik, para produsen menciptakan beragam inovasi pangan, seperti contohnya microgreens.
Microgreens sejatinya merupakan sayuran yang dipanen dalam waktu 9-15 hari. Sayuran ini memiliki bentuk yang lebih mini karena dipanen dalam usia yang masih muda. Kendati demikian, sayuran aromatik ini memiliki berbagai jenis dan tidak menutup kemungkinan bisa dikembangbiakkan hingga menjadi tanaman besar
“Sebenarnya semua jenis sayuran bisa jadi microgreens. Kenapa ambil microgreens karena kita panen dalam waktu 14 hari? Sebenarnya, jika dibiarkan hingga 30 hari bisa tumbuh jadi tanaman besar juga,” ujar Imam Pranata, S.P. selaku GREENS Botanist yang kumparanFOOD temui dalam GREENS Media Tour di Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu (11/1).
Tumbuhan muda ini memiliki bentuk serta ukuran yang kecil. Meskipun ukurannya kecil, jangan salah, microgreens ternyata memiliki banyak manfaat, lho! Jihan Salsabila Putri Azazi, S. Gz selaku Ahli Gizi GREENS, menjelaskan semakin besar usia sayuran maka kandungan airnya pun semakin banyak.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, untuk menjaga nutrisi yang terkandung di dalamnya, microgreens dipanen saat usianya masih muda. Sehingga kandungan gizi yang ada di microgreens bisa mencapai 39 kali lebih tinggi daripada sayuran biasa.
“Microgreens ternyata menurut riset itu kaya akan vitamin A, antioksidan, inflasi. Selain itu dapat mengurangi penyakit regeneratif; seperti diabetes, kanker, serta kardiovaskular,” jelas Jihan.
Menambahkan dari pernyataan tersebut, mengutip Healthline, salah satu kandungan yang ada di microgreens adalah polifenol. Studi dari American Chemical Society pada tahun 2016, menjelaskan kandungan polifenol dalam sayuran mungil ini dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Medical News Today melansir, terdapat setidaknya 25 jenis microgreens dengan berbagai nutrisi di dalamnya. Adapun beberapa jenis sayuran mungil ini yang mengandung nutrisi paling banyak; seperti kol merah, lobak daikon hijau, ketumbar, dan bayam garnet.
ADVERTISEMENT
Beragam pilihan serta nutrisi ini bisa menjadi alternatif kamu dalam mengonsumsi sayuran. Kini kamu juga bisa menanam sayuran mini ini di rumah. Tidak ada salahnya untuk mencoba mengonsumsi atau menanam microgreens.
Jadi, kamu tertarik untuk makan sayuran ini?
Reporter: Monika Febriana