Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mikan Gohan ala Wakayama, Nasi Jeruk Khas yang Dianggap Aneh Warga Jepang
12 Juli 2021 15:59 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:03 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Beberapa daerah di Jepang umumnya memiliki hidangan lokal yang khas. Bahkan ada yang tampilannya bikin geleng-geleng kepala. Memang sejak dulu, Jepang terkenal akan makanan ekstremnya. Para juru masak tak pernah ragu untuk menciptakan sajian yang anti-mainstream. Laiknya makanan lokal khas Wakayama.
Salah satu prefektur di Jepang tersebut, menghadirkan keunikan tampilan dan rasa hidangan nasi ala lokal. Umumnya, nasi atau gohan kerap dicampur dengan berbagai topping gurih nan melimpah. Namun, tidak untuk mikan gohan ala Wakayama. Mereka memilih buah jeruk dibanding ragam topping; seperti ikan, daging, atau ayam.
Mengutip Sora News 24, sejak lama Wakayama dianggap sebagai kota penghasil mikan atau jeruk mandarin di negara itu. Tidak heran, kalau di sana banyak ditemukan pedagang jeruk, bahkan ragam jajanan lokalnya kerap menggunakan buah nan asam-manis tersebut sebagai bahan inti.
Tapi, bagaimana bila nasi diberi topping jeruk utuh? Walau terdengar mustahil, tapi peristiwa ini dialami langsung oleh Kumamoto Amakusa, laki-laki asli Jepang yang berkunjung ke Wakayama. Ia bercerita akan pengalamannya mendatangi rumah temannya di sana. Ia kemudian terkejut akan sajian yang diberikan.
ADVERTISEMENT
Melalui akun sosial media Twitter pribadi Amakusa, makanan itu benar-benar membuatnya berpikir. “Aku datang ke rumah seorang kenalan, lalu seporsi sajian yang mengejutkan keluar!,” cuitnya. Meski merasa kaget, kejadian itu agaknya membuat Amakusa penasaran. Ia pun melakukan riset dan bertanya pada beberapa pengguna twitter lainnya.
Setelahnya, Amakusa baru menyadari kalau makanan yang disebut mikan gohan merupakan soulfood warga Wakayama. Meski memiliki label semacam makanan suci, sayangnya tidak semua orang-orang di prefektur tersebut pernah melihat atau memakan mikan gohan secara langsung.
Beberapa dari mereka mengatakan kalau kerap ditemukan ayam jeruk, namun bukan nasi campur jeruk. Pun, sebagian lagi menolak memakannya jika diberi, sebab jeruk dan nasi lebih nikmat bila disantap secara terpisah.
Uniknya, walau sebagian orang Jepang menganggap mikan gohan tidak cukup lazim. Hal ini tidak berlaku di beberapa sekolah. Diketahui pihak kafetaria sekolah di Jepang kerap memasak nasi lalu dicampur jus jeruk sebagai menu makan siang, hampir serupa dengan mikan gohan.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, bagi para produsen mikan atau jeruk mandarin Wakayama, mereka tidak akan heran bila ke depannya makanan lokal ini akan populer. Meskipun begitu, mikan gohan dinilai masih perlu melalui perjalanan panjang sebelum akhirnya diakui sebagai kuliner tradisional .