Mukbang, Cara Orang Korea Usir Rasa Kesepian

25 Februari 2021 10:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mukbang ala orang Korea. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mukbang ala orang Korea. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Orang Korea bukan hanya memiliki makanan khas yang menarik untuk kita coba, tapi budaya makan mereka juga mencuri perhatian dunia. Ya, salah satunya kebiasaan 'mukbang.'
ADVERTISEMENT
Awalnya, kebiasaan makan ini populer di YouTube dan Instagram. Memperlihatkan seseorang yang sedang menyantap makanan dalam porsi super besar. Cara makan yang terbilang 'heboh' ini pun menjadi tren dunia.
Mukbang berasal dari bahasa Korea 'meokneun' (먹는) yang berarti makan dan 'bangsong' (방송) yang berarti siaran. Kedua kata itu disingkat menjadi mukbang atau acara makan yang ditayangkan.
Hingga saat ini belum ada yang mengetahui secara pasti, awal mula cara makan 'bar-bar' ini bisa ngetren. Namun, beberapa sumber mengatakan acara ini bermula di Afreeca TV, sebuah situs video di Korea Selatan, dan mulai menjadi tren sekitar tahun 2011 atau 2013.
Mereka yang melakukan tayangan mukbang disebut 'BJ' (Broadcast Jockeys). Para BJ akan mengunggah video makan mereka di media sosial. Biasanya, mereka mengonsumsi makanan ala Korea; seperti kimchi, jamur enoki berlumur saus gochujang, ayam goreng, hingga ramen.
Ilustrasi makan ayam ala Korea. Foto: Shutterstock
Saat melakukan mukbang, BJ akan memilih tema makanan mereka. Video tersebut ada yang memperlihatkan seluruh wajah atau hanya mulut saja, saat melahap satu per satu makanan yang telah tersaji.
ADVERTISEMENT
Untuk menambah keseruan, mereka akan menambahkan komponen suara kunyahan yang diperjelas dengan bantuan microphone. Hal ini disebut ASMR (Autonomous Sensory Meridian Response). Sehingga, kamu bisa mendengar jelas bunyi 'kriuk-kriuk' yang membuat kita semakin ngiler!

Mukbang pelipur lara orang Korea kala kesepian

Makan banyak karena emotional eating Foto: Shutter Stock
Mengutip Metro, wakil presiden dan kritikus sosial dari The Future Company, Jeff Yang, menjelaskan tentang akar fenomena mukbang sehingga bisa mendunia.
"Semua berawal dari Korea Selatan. Karena adanya perasaan kesepian yang dirasakan orang Korea Selatan yang belum menikah ataupun yang tidak memiliki pasangan saat mereka makan sendirian. Apalagi saat dining out atau makan di luar rumah," ujar Jeff.
Banyak restoran di Korea yang menyajikan porsi makan yang diperuntukkan bagi keluarga. Sehingga, buat mereka yang masih single kerap merasa kesepian saat harus menghabiskan hidangan porsi besar itu.
ADVERTISEMENT
"Karena hal tersebut, warga Korea sering makan sendiri dan membuat mukbang," tambah Jeff.
Seiring berjalannya waktu, mukbang kian populer bahkan hingga ke luar Korea Selatan. Video mukbang yang dilakukan BJ dari berbagai negara, kini dapat dengan mudah kita temukan di Youtube dan Instagram.

Jadi lapangan kerja baru yang menjanjikan

Semakin hari, kebiasaan mukbang ini bukan lagi dilakukan untuk menyenangkan diri atau sebagai pelipur lara. CNBC melansir, pada 2017 seorang BJ, Park Seo-yeon mampu menghasilkan uang rata-rata sekitar USD 9.400 atau sekitar Rp 127 juta per bulan (sesuai kurs pada tahun tersebut).
Begitu menjanjikannya pendapatan dari sekadar mempertontonkan cara makannya itu, dia pun memutuskan berhenti dari pekerjannya.

Di China ngetren mukbang es batu!

ADVERTISEMENT
Rupanya mukbang ini juga diminati oleh masyarakat China. Hingga sekitar 2018, di Negara Tirai Bambu ngetren mukbang es batu. Iya, mereka mengunyah es batu yang dingin dan keras layaknya camilan lezat.
Awalnya, menggunakan aplikasi Kwai, warga China terutama para milenial, berbondong-bondong membuat video saat menyantap es batu yang biasanya hanya disajikan sebagai pelengkap minuman.
Tak ketinggalan, suara benturan es yang terdengar 'kriuk-kriuk' perlahan hancur, membuat mukbang ini semakin menarik untuk dilihat, juga didengar.
Meski hanya berisi video seseorang yang sedang mengunyah es, tapi jangan salah, para pelaku mukbang itu dapat meraih likes hingga puluhan ribu dalam satu kali penayangan, lho.
Hingga saat itu, mukbang es batu masih begitu populer. Mereka juga kerap membuat tren varian es batu yang cocok untuk dijadikan sajian mukbang. Semisal, es dengan taburan wijen, es bercita rasa markisa, atau bahkan menikmati es salju dengan tambahan sirup warna-warni! Hmm, ada-ada saja ya kreativitas para mukbangers ini?
ADVERTISEMENT