Ngemil di Malam Hari Bisa Turunkan Daya Ingat Otak

21 Oktober 2019 12:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ngemil tengah malam Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ngemil tengah malam Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Rasa lapar bisa muncul tiba-tiba di malam hari, bahkan saat kita sudah bersiap untuk tidur sekalipun. Tak jarang, kita mudah tergoda untuk mengisi perut dengan camilan.
ADVERTISEMENT
Yang penting perut kenyang, tidur jadi nyenyak. Padahal, makan di tengah malam justru memiliki efek sebaliknya, lho.
Kebiasaan makan ini bisa mengganggu kesehatan tubuh, seperti memicu kenaikan berat badan secara drastis hingga memperbesar risiko diabetes tipe-2.
Bukan hanya berpengaruh terhadap kesehatan fisik, makan tengah malam juga bisa berdampak buruk terhadap kinerja otak. Sebuah penelitian pada tahun 2015 berjudul Misaligned feeding impairs memories menemukan, kebiasaan ngemil di malam hari dapat mengurangi kemampuan otak untuk mempelajari hal baru dan mengingat sesuatu.
Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of Calif0rnia tersebut, menganalisis perilaku dan kemampuan kognitif tikus yang telah diatur jadwal makannya. Tikus tersebut dibagi menjadi dua kategori, kelompok pertama diberi makan saat mereka tengah aktif, dan kelompok kedua diperbolehkan makan saat akan tidur.
Ilustrasi ngemil tengah malam Foto: Shutter Stock
Tim peneliti pun menguji seberapa baik ingatan tikus-tikus tersebut dalam mengenali objek tertentu. Hasilnya, tikus yang makan di jam-jam tidur, secara signifikan kurang mampu mengingat objek ketimbang tikus yang diberi makan pada jam normal mereka.
ADVERTISEMENT
Hal ini disebabkan karena molekul yang terlibat dalam pembentukan memori berubah, saat tikus diberi makan ketika mereka seharusnya tidur. Waktu makan yang tak seharusnya tersebut mengganggu kinerja hipokampus, bagian dari otak besar yang membentuk ingatan jangka panjang.
"Mengonsumsi makanan di saat yang salah akan menyebabkan ketidak selarasan antara berbagai 'jam' di otak dan tubuh," ungkap Dr. Dawn Loh, pemimpin penelitian seperti dikutip dari Huffington Post.
"Hal itu diketahui memengaruhi proses fisiologis seperti metabolisme. Ketidak selarasan tersebut, juga bisa memicu penurunan daya ingat dan memori otak," imbuhnya.
Ilustrasi ngemil tengah malam Foto: Shutter Stock
Dalam beberapa pengujian lainnya, para peneliti juga menemukan bahwa orang-orang yang terbiasa makan tengah malam mengalami defisiensi sel dalam proses synaptic plasticity. Proses tersebut dianggap sangat krusial dalam membentuk ingatan jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Dr. Chris Colwell, profesor ilmu psikiatri dan biobehavioral di universitas sekaligus salah satu penulis penelitian tersebut, juga menemukan bukti bahwa ngemil di malam hari berdampak buruk bagi otak manusia.
Sebagai contoh, kemampuan manusia untuk mengerjakan tugas akan menurun ketika mereka berkerja dalam shift.
"Jadi sebaiknya, ubah waktu konsumsi kalori inti jadi lebih awal, dan kurangi kebiasaan makan camilan saat larut malam, terutama makanan yang mengandung karbohidrat," pungkas Dr. Cowell.