Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sebuah tempat makan kecil bernuansa hijau dan merah di Cipete, Jakarta Selatan menarik perhatian kumparan. Di atas pintunya tertulis 'Wo Ai Mie.'
ADVERTISEMENT
Sejenak kami berpikir, apa ya artinya? Aku cinta kamu? Sepertinya bukan. Kalau itu, harusnya 'wo ai ni.' Oh! mungkin ini kedai menjual mi, jadi artinya 'aku cinta mie.'
Untuk membuktikan rasa penasaran, kami pun masuk ke kedai yang lokasinya sederet dengan Toko Kopi Tuku itu. Suasana hangat dapur langsung menyambut kami. Soalnya begitu masuk, tamu akan langsung menyaksikan para juru masak kedai ini beraksi. Menyiapkan tiap pesanan yang diterimanya. Sementara tempat makannya justru berada di atas.
Jadi, ketika memasuki kedai, tamu harus langsung pesan. Kami memesan beberapa rekomendasi dari pramusaji. Ada wildfire, oriental fare, shanghai staple, dan ngoh hiang sebagai sidekicks-nya. Untuk harga menu yang kami pesan berkisar Rp 30-52 ribu.
Usai memesan kami bergegas mencari tempat duduk. Begitu sampai di atas, hawa panas semakin terasa, mungkin karena dapurnya tepat di bawah kami. Tak menunggu lama, pesanan kami satu per satu pun datang.
ADVERTISEMENT
Pesanan pertama yang mendarat di meja kami adalah ngoh hiang. Kudapan bergaya China ini terdiri dari cincangan daging ayam yang sudah bercampur saus hoisin, tiram, dan aneka bumbu rahasia. Lalu, adonan ayam cincangnya dibalut kulit tahu. Krispi dan gurih.
Sebagai pelengkap, disediakan saus cocolan yang asam-manis. Mirip saus ala Thailand.
Lanjut ke menu utama, yakni mi. Menu mi yang pertama tersaji adalah oriental fare. Minya disajikan dengan gaya hainan, yang lengkap dengan potongan ayam rebusnya, kulit ayam goreng garing, irisan daun bawang, serta daun ketumbar. Gurih dan renyah.
Untuk menu ini kami memilih menggunakan mi karet yang tebal. Oiya, di kedai Wo Ai Mie ini tamu bisa memesan dua varian mi; ada mi keriting dan mi karet. Rekomendasi kami, sih mi keriting, karena lebih kenyal, lembut, dan enggak bikin rahang pegal mengunyah.
Kemudian kami lanjut menyantap semangkuk wildfire dengan pilihan mi keriting. Tampilannya merah merona, membuatnya lebih menggugah selera. Apalagi, dilengkapi irisan daging tipis-tipis nan gurih, soy sauce, sesame oil (minyak wijen), serta irisan daun bawang dan daun ketumbar.
ADVERTISEMENT
Meskipun minya sudah bercampur pasta cabai yang difermentasi, tapi rasa pedasnya enggak berlebihan. Bahkan kami masih sanggup menyantapnya dengan tambahan sambal rawit khas Wo Ai Mie yang pedas dan asam. Semakin nikmat, ketika kami menyantapnya dengan tambahan minyak bawang putih goreng yang tersedia di setiap meja makan.
Terakhir kami pun mencicipi shanghai staple. Semangkuk mi kriting ini agak mirip dengan wildfire. Hanya saja tidak pedas.
Sementara daging yang digunakan adalah daging sapi cincang. Menjadi unik karena mi ini ada sedikit kuah dari pasta wijennya. Gurih, sedikit pedas, dan wangi wijen.
Setelah mencicipi menu Wo Ai Mie ini kami menyimpulkan, bahwa sajian di sini sangat mengusung gaya oriental. Enggak heran, kalau dari nama tempat, dekorasi kedai, nama menu, hingga makanannya terasa kental ala oriental.
ADVERTISEMENT
Meskipun kedai Wo Ai Mie mengusung tema ala restoran China, tapi di sini makanan yang disajikan halal. Soalnya, di depan pintu masuk tertulis jelas no pork, no lard. Jadi, masyarakat Muslim enggak perlu khawatir saat hendak memesan makanan di Wo Ai Mie.
Wo Ai Mie
Alamat: Jl. Cipete Raya No.7B, RT.6/RW.3, Cipete Sel., Kec. Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12410.
Jam buka: 10.00-22.00 WIB.