Food Debate: Mi Ayam vs Mi Yamin, Mana yang Kamu Pilih?

16 April 2019 18:20 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mi yamin (kiri) dan mi ayam (kanan). Foto: Toshiko/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mi yamin (kiri) dan mi ayam (kanan). Foto: Toshiko/kumparan
ADVERTISEMENT
Para penggemar mi tentu sudah tak asing dengan mi ayam dan mi yamin. Biasanya penjual yang menjajakan mi ayam, menyediakan mi yamin bagi mereka yang suka manis.
ADVERTISEMENT
Sederhananya, mi yamin adalah mi ayam tanpa kuah yang dilumuri kecap. Perpaduan rasa manis dari kecap dan gurihnya mi ayam tentu jadi daya tarik utama.
Nah, kami melakukan polling sederhana di Instagram selama 15-16 April 2019. Rupanya dari 78 orang yang ikut dalam polling Food Debate, 51 persen memilih mi ayam dan 49 persen mi yamin. Selisihnya hanya dua suara.
Hasil polling (16/4). Foto: Toshiko/kumparan
Kata mereka yang memilih mi yamin:
"Saya orang Padang, tapi lidahnya Jawa. Jadi selalu suka hidangan manis," ungkap Searly Zazely (28) saat dihubungi kumparan via DM Instagram.
Menurutnya, mi yamin yang enak bukan hanya karena ditambah kecap. Tapi, kuah topping ayam yang manis gurih juga menyumbang rasa enaknya.
Mi yamin. Foto: Toshiko/kumparan
Beda dengan Astrid Novianti (27). Menurutnya, yamin punya rasa gurih, walau didominasi rasa manis.
ADVERTISEMENT
"Enak. Mungkin karena saya suka mi goreng. Kalau mi ayam pakai kuah, jadinya lebih lembek," jelasnya.
Ia juga bertutur kalau belum tentu semua tukang mi ayam bisa menyajikan mi yamin. "Pernah request mi yamin, tapi pakai kecap doang. Mi yamin itu bukan sekadar mi ayam tanpa kuah, ditambah kecap manis. Ada kecap asinnya juga, kuah topping ayam juga," cerita Astrid.
Soal jagoan mi yamin, ia merekomendasikan mi yamin di Bakso Titoti dan Baki Yunus, Tebet. "Paling pecah sih Bakmi Yunus Tebet. Enak banget!," tutupnya.
Kata mereka yang memilih mi ayam:
Mereka yang memilih mi ayam biasanya memang tidak suka makanan manis. Seperti Hendi Pratama (28) yang tidak suka mi yang manis.
ADVERTISEMENT
"Favorit saya Mi Ayam Gondangdia. Tapi sebenarnya, yang enak itu mi ayam gerobak biru pakai saus botolan. Saus murah meriah yang sering masuk investigasi itu! Terus kuahnya dipisah, ekstra daun bawang," jelasnya soal preferensi mi ayamnya.
Beda lagi dengan cara makan mi yamin ala Siti Nur Mawaddah Amini (26). Ia memilih mi ayam karena tidak pakai kecap dan kuahnya bisa dimanfaatkan untuk makan pangsit.
"Pangsitnya bisa dicelup ke kuah mi ayam, jadi lebih kenyang," jelas Wirda.
Mi ayam favoritnya ada di Kuningan City. "Bukan di mall-nya, tapi di dekat parkiran motor. Murah gitu, porsinya besar. Enak banget," tutup Wirda.
Mi ayam di parkiran motor Kuningan City. Foto: Toshiko/kumparan
Sementara itu, Aftian Alam Pambela (28) memilih mi ayam karena baru tahu ada mi yamin saat ia ke Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Di Tegal makannya mi ayam. Pakai kuah, lebih sedap. Kalau mi yamin kering banget. Yang saya tahu duluan adalah mi ayam. Jadi penasaran. Siapa sih yang bikin mi yamin pertama kali?" ungkap Aftian.
Ikut penasaran dengan hal tersebut, kami menghubungi pakar kuliner Santhi Serad. Belum jelas betul kapan dan siapa yang menginisiasikan mi yamin dengan kecap manis dan asin.
Sejatinya, mi berasal dari China. Namun, penyajian mi di Indonesia agak berbeda dengan di Cina.
"Di sana hanya mi dan kuah. Kuahnya juga dicampur karena makannya diseruput. Yamin hanya ada di Indonesia. Ada option; yamin asin dan manis," jelas Santhi kepada kumparan (16/4).
Nah, kalau kamu, tim mi ayam atau mi yamin?
ADVERTISEMENT