Noma: Peraih Lima Kali Restoran Terbaik di Dunia akan Tutup, Begini Alasannya

11 Januari 2023 18:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan dalam restoran Denmark kelas dunia Noma di Kopenhagen. Foto: Thibault Savary / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan dalam restoran Denmark kelas dunia Noma di Kopenhagen. Foto: Thibault Savary / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Noma, restoran berbintang tiga Michelin yang telah membawa pulang lima kali gelar sebagai “Restoran Terbaik Dunia” pada tahun 2010, 2011, 2012, 2014, dan 2021 mengumumkan akan menutup tempat makan tersebut pada tahun depan.
ADVERTISEMENT
Mengutip Today, Rene Redzepi, selaku koki pemilik, sekaligus salah satu pendiri Noma, mengatakan bahwa restoran akan membuat sebuah perubahan baru terkait model bisnis yang akan dijalankan. Akan tetapi, perubahan tersebut kemungkinan besar membuat Noma tidak lagi menjadi sebuah restoran.
Pasalnya, menurut Redzepi restoran yang berada di Kopenhagen, Denmark tersebut telah memikul beban kerja yang berat karena tuntutan kecermatan dan teknik yang ketat dalam pembuatan setiap hidangan. Hal ini pun dinilai menjadi salah satu alasan dari perubahan bisnis yang akan datang.
“Secara finansial dan emosional, sebagai atasan dan sebagai manusia, itu tidak berhasil,” ujar Redzepi.
Pemandangan restoran Denmark kelas dunia Noma di Kopenhagen. Foto: Thibault Savary / AFP
Adapun, Noma pertama kali dibuka pada tahun 2003 dan membuat terobosan baru yang berani di dunia kuliner kala itu. Bagaimana tidak? Alih-alih menggunakan foie gras, caviar, atau daging sapi Kobe, Noma justru menyajikan otak rusa dan kombucha.
ADVERTISEMENT
Namun, ternyata langkah berani yang diambil Noma ini berhasil dan menjadi gerakan kuliner yang dikenal sebagai New Nordic. Restoran ini pun menerima tiga bintang Michelin dan lima kali menduduki puncak daftar “50 Restoran Terbaik Dunia”.
Pemandangan restoran Denmark kelas dunia Noma di Kopenhagen. Foto: Thibault Savary / AFP
Sayangnya, mengutip laman resmi Noma, restoran mengatakan tahun 2024 akan menjadi penutupan dari tempat makan tersebut. Sebagai gantinya, mereka akan memulai sebuah rencana baru pada tahun 2025 dengan mengubah restoran menjadi laboratorium makanan.
Pihak restoran mengatakan bahwa untuk terus menjadi Noma, mereka harus berubah dan menamai pembaruan tersebut sebagai Noma 3.0. Sementara itu, laboratorium makanan yang dimaksud adalah, tempat berinovasi dan pengembangan berbagai rasa baru.

Lebih lanjut, ketika beralih pada pertanyaan, apakah kita masih bisa makan di restoran Noma pada masa depan?

ADVERTISEMENT
Melalui laman resminya juga, Noma mengatakan bahwa memasak berbagai hidangan bagi para tamu selalu menjadi hal yang menyenangkan. Akan tetapi, pada tahun 2025 mendatang mereka akan lebih fokus pada pengembangan laboratorium makanan.
Kendati demikian, pihak restoran pun mengungkapkan jika semuanya sudah sesuai dengan rencana, maka Noma kemungkinan akan dibuka lagi menjadi sebuah tempat makan. Akan tetapi, sampai saat itu tiba, pihak restoran lebih berkeinginan untuk mengembangkan Noma 3.0.
“Melayani tamu akan tetap menjadi bagian dari jati diri kita. Akan tetapi, menjadi restoran tidak akan lagi mendefinisikan kita,” tulis pihak restoran dalam laman resminya.
Penulis: Riad Nur Hikmah