Oreo Kemasan Bercorak Wastra, Terinspirasi dari 4 Kain Tradisional Indonesia

16 Oktober 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran online Oreo Batik, Selasa (15/10/24). Foto: Dok. Oreo Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran online Oreo Batik, Selasa (15/10/24). Foto: Dok. Oreo Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Oreo, merek biskuit hitam dengan isian krim putih sudah sejak lama menemani waktu ngemil masyarakat Indonesia. Maka itu, untuk merayakan warisan budaya Indonesia, yakni salah satunya batik, bertepatan di bulan Oktober, merek biskuit tersebut kini meluncurkan kemasan bercorak wastra (kain tradisional) secara online pada Selasa (15/10).
ADVERTISEMENT
Wastra merupakan kain tradisional khas Indonesia yang meliputi batik, tenun, songket, dan lain-lain. Menghadirkan empat kemasan bergambar wastra Indonesia, Oreo mengajak setiap orang untuk merayakan keindahan dan keberagaman budaya Indonesia, sambil menciptakan momen-momen seru bersama keluarga.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi inisiasi peluncuran Oreo Batik tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari Oreo yang mengajak kita semua untuk lebih menghargai dan merayakan keberagaman budaya Indonesia, khususnya kain batik yang telah diakui oleh UNESCO sejak tahun 2009. Kami berharap inisiatif ini bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama generasi muda, agar memiliki kebanggaan dan tergerak untuk turut melestarikan dan mempromosikan batik sebagai warisan budaya Indonesia. Dengan melestarikan batik, kita juga menjaga kearifan lokal yang bisa menjadi sumber inspirasi dan inovasi bagi generasi mendatang,” kata Sandiaga.
Peluncuran online Oreo Batik, Selasa (15/10/24). Foto: Dok. Oreo Indonesia
Khrisma Fitriasari, Head of Corporate Communications and Government Affairs Mondelez Indonesia, turut mengungkapkan bahwa inisiasi ini juga menjadi langkah untuk mempromosikan budaya Indonesia ke mata dunia.
ADVERTISEMENT
“Kami pun turut berbangga karena biskuit Oreo yang dinikmati di 40 negara di Asia Pasifik, Timur Tengah dan termasuk Jepang, Australia dan Selandia Baru, merupakan buatan pabrik di Cikarang, Indonesia. Dibuat oleh orang Indonesia dan untuk dinikmati orang Indonesia dan dunia,” jelas Khrisma.
Lebih lanjut mengenai edisi spesial Oreo Batik, Dian Ramadianti, Senior Marketing Manager Biscuits Mondelez Indonesia menjelaskan bahwa ada empat corak wastra yang diambil untuk desain kemasannya.
Peluncuran online Oreo Batik, Selasa (15/10/24). Foto: Dok. Oreo Indonesia
Empat corak tersebut seperti batik Mega Mendung dari Cirebon pada Oreo varian rasa original; kain songket dari Palembang pada Oreo varian rasa strawberry; tenun Sengkang dari Makassar pada Oreo varian rasa blueberry; dan tenun endek dari Bali pada Oreo varian rasa cokelat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, untuk menjelajah kekayaan tradisi dan budaya Indonesia lebih jauh, khususnya terkait batik, Oreo pun turut menggandeng perancang busana dan Nusantara Wisdom Consultant Era Soekamto.
Era mengatakan, wastra Indonesia merupakan salah satu bukti nyata perjalanan panjang akan keragaman budaya Indonesia.
“Layaknya wastra Nusantara, dalam setiap motifnya tersimpan kelestarian dan kesadaran terhadap nilai-nilai luhur budaya yang bisa menyatukan Indonesia. Saya berharap hadirnya Oreo edisi spesial ini bisa menjadi daya tarik bagi lebih banyak masyarakat Indonesia untuk merayakan keberagaman, sekaligus lebih mengenal dan memperkuat rasa kepemilikan akan warisan budaya Indonesia,” tuturnya yang juga hadir dalam peluncuran tersebut.
Tak hanya Era, sebagai kain tradisional enthusiast, Nadine Chandrawinata juga membagikan tips dan caranya memperkenalkan budaya tradisional kepada anak-anak. Menurutnya, dengan kehadiran biskuit berkemasan batik ini mempermudah dirinya mengajarkan tentang kain tradisional dan budayanya kepada anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
“Sambil membangun kedekatan keluarga, kita bisa mengajak anak ataupun anggota keluarga lainnya untuk mulai mengenal warisan budaya Indonesia seperti batik. Terlebih, anak-anak pun sudah sangat familiar dengan ragam dan keseruan yang selalu dihadirkan Oreo. Misalnya, keluargaku sudah terbiasa memilah sampah plastik di rumah, nah kemasan bergambar wastra seperti ini bisa kita gunting, kumpulkan dan ditempelkan ke kanvas kosong untuk jadi sebuah prakarya baru,” kata Nadine.
Selain menghadirkan kemasan baru, merek biskuit yang sudah berusia 100 tahun tersebut juga menyiapkan berbagai program customer promotion atau hadiah menarik, seperti merchandise eksklusif dari Era Soekamto yang bisa didapatkan dengan memindai barcode pada kemasannya.
Perancang busana dan Nusantara Wisdom Consultant Era Soekamto dalam peluncuran online Oreo Batik, Selasa (15/10/24). Foto: Dok. Oreo Indonesia
Selain itu, Oreo juga mengajak masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam kompetisi desain kain Batik digital yang diunggah melalui akun instagram. Nantinya, desain Batik digital ini akan dipilih oleh tim Oreo bersama Era Soekamto dan lima desain terpilih berkesempatan untuk dipakai oleh influencer.
ADVERTISEMENT
Saat ini, edisi spesial Oreo Batik telah tersedia di pasar Indonesia dan dijual tersebar di seluruh toko terdekat.
Di akhir acara, Dian turut menerangkan bahwa guna menciptakan dukungan yang lebih luas terhadap pelestarian kain Indonesia, perusahaan biskuit ini juga mengadakan program CSR dengan untuk ribuan pengrajin dan pengusaha batik di Cirebon.
“Berbagai bantuan dan pelatihan pun telah kami siapkan guna mendukung produktivitas pengrajin maupun pengusaha batik, mulai dari pengadaan alat membatik dan pengolahan limbah hingga peralatan praktik membatik di sekolah untuk mendorong regenerasi pengrajin batik dari kalangan generasi muda,” tutup Dian.