Pasangan Ini Temukan Mutiara Bernilai Ribuan Dolar Saat Makan Kerang di Restoran

Sepasang kekasih temukan mutiara dalam kerang yang mereka makan Foto: Dok. The Lobster House Restaurant

Bak durian runtuh, sepasang kekasih ini menemukan mutiara dalam kerang yang hendak mereka santap. Uniknya, keberuntungan ini menimpa pasangan tersebut yang diketahui sedang merayakan hari jadi mereka ke-34 tahun.

Mengutip Metro, sepasang kekasih ini mendapati mutiara asli di dalam hidangan kerang yang dipesan di restoran favorit mereka bernama The Lobster House di Cape May. Maria dan Michael Spressler memang biasa merayakan hari jadi mereka dengan bersantap bersama di restoran di New Jersey, Amerika Serikat tersebut

Hal ini selalu mereka lakukan, seperti tradisi tahunan sejak 1987. Kendati kali ini Michael mengatakan kalau kerang terakhir yang ia santap terasa agak berbeda dari biasanya. Itu adalah kerang yang paling terakhir ia makan, dan menusuknya dengan garpu.

Michael mengungkapkan kerang itu terasa sedikit lebih berat dari biasanya, namun ia tidak terlalu berpikir panjang saat itu. Tetapi ketika dia mulai mengunyah, ia menyadari ada sesuatu di mulutnya.

Sepasang kekasih temukan mutiara dalam kerang yang mereka makan Foto: Dok. The Lobster House Restaurant

“Aku benar-benar mengira salah satu gigi saya patah,” katanya kepada media lokal KYW-TV. Beruntung Michael, ternyata benda di mulutnya itu adalah sebutir mutiara. “Ia makan lusinan kerang dan kami belum pernah menemukan yang seperti itu, jadi itu cukup membahagiakan,” kata Maria.

Sementara mutiara dengan besar 8,8 milimeter yang mereka temukan itu ditaksir memiliki nilai ribuan dolar. Tetapi, Michael dan Maria tidak berencana untuk menjualnya. Sebaliknya, Maria mengatakan bahwa dia ingin mutiara itu menjadi perhiasan yang bagus.

“Ini adalah kenangan indah hari itu dan apa yang kita miliki sangat istimewa,” katanya. Restoran tersebut pun membagikan berita tentang penemuan unik ini di media sosial mereka, dan meluruskan isu kalau mutiara hanya bisa berasal dari tiram.

Penulis: Ade Naura Intania