Pasta dan Nasi Dingin Bisa Sebabkan Keracunan Makanan Menurut Penelitian

25 Mei 2021 8:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi nasi putih. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nasi putih. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sudah menjadi kebiasaan menyimpan sisa pasta atau nasi dalam kulkas. Bahkan, banyak yang setuju kalau nasi dingin lebih enak untuk diolah menjadi nasi goreng di keesokan harinya. Sayangnya, kebiasaan ini sebaiknya perlu mulai kamu hentikan, lantaran dapat mengancam kesehatan.
ADVERTISEMENT
Mengutip Eat This, menurut ilmuwan bioteknologi, mendiamkan segala jenis makanan mengandung pati mampu membawa efek samping yang cukup serius. Salah satunya yakni keracunan makanan.
Pati dalam hidangan bertepung, ketika usai dimasak lalu didiamkan terlalu lama, berpotensi menumbuhkan racun jahat di dalamnya. Selain seseorang bisa keracunan, dampak paling parahnya bisa berujung kematian.
Menurut Anukriti Mathur, peneliti bioteknologi Universitas Nasional Australia, biasanya penyebab utama dari kedua dampak tersebut karena munculnya bakteri Bacillus cereus. Diketahui, bakteri ini merupakan strain berbahaya yang dapat mengancam kerusakan pada sistem pencernaan manusia.
Ilustrasi merebus pasta Foto: Shutter Stock
Bacillus cereus memanfaatkan beras, produk susu, rempah, dan makanan kering untuk berkembang biak. Menyerap nutrisinya dan tumbuh menyebar di dalam makanan. "Makanan bertepung seperti nasi, adalah sumber paling umum yang bisa terpengaruh oleh bakteri tersebut," ungkap Mathur.
ADVERTISEMENT
Bakteri ini melepaskan dua jenis racun; satu yang menyebar ke seluruh makanan itu sendiri, dan lainnya dilepaskan ke usus kecil setelah makanan dikonsumsi. Akibatnya, seseorang yang makan makanan dingin ini, bisa mengalami mual berlebih hingga kram perut maupun diare.
Beruntungnya, beberapa peneliti masih mewajarkan penggunaan nasi dingin dalam beberapa hidangan. Contohnya yakni nasi goreng, yang mana para koki seringkali memasak hidangan tersebut bila nasi sudah dingin. Bila dirasa sudah dalam suhu tersebut, maka Bacillus cereus senantiasa berkembang biak lebih banyak lagi. Kendati demikian, nasi dingin tersebut akan kembali diproses dalam wajan panas, pada saat ini bakteri pun akan mati.
Namun sayangnya, dibeberapa kasus paparan dari bakteri jadi menimbulkan efek serius. Sebuah jurnal penelitian tahun 2005, menjelaskan adanya kasus kematian karena beberapa anak di Belgia mengonsumsi pasta dingin.
Ilustrasi nasi putih. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Dari lima anak yang saat itu pergi piknik, mereka mengonsumsi salad pasta. Namun, salad tersebut sudah lebih dulu dimasak beberapa hari sebelumnya. Tetapi, karena dirasa masih ada sisa porsi cukup banyak, kemudian salad didinginkan untuk kemudian disantap oleh mereka.
ADVERTISEMENT
Seusai mengonsumsi pasta yang berkali kali didinginkan dan didiamkan itu, dilaporkan dua anak terkena gangguan pernapasan. Salah satu dari dua anak itu meninggal karena gagal hati. Sedangkan, saudaranya yang masih hidup, dirawat di rumah sakit selama seminggu, dengan berbagai gejala yang cukup mirip.
Tentunya, keracunan makanan adalah efek yang perlu diwaspadai, saat kita tetap melakukan kebiasaan mendinginkan makanan. Tapi, tampaknya tak semua orang terlalu peduli akan hal buruk tersebut. Beberapa juga ada yang belum menyadari akan gejalanya.
Sebenarnya, makanan berkarbohidrat sangat baik dikonsumsi selagi panas. Bila dirasa tak ingin dikonsumsi dalam jangka waktu yang dekat. Cukup simpan dalam kulkas, baru dipanaskan kembali. Setidaknya, jangan biarkan mereka terlalu lama diam di suhu ruangan agar bakteri tak berkembang biak.
ADVERTISEMENT
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya