Paula Verhoeven Buka Warung Mi Bangladesh di Jakarta Barat

19 Januari 2025 12:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paula Verhoeven. Foto: Instagram/ @paula_verhoeven
zoom-in-whitePerbesar
Paula Verhoeven. Foto: Instagram/ @paula_verhoeven
ADVERTISEMENT
Paula Verhoeven membuka bisnis kuliner warung makan mi Bangladesh yang berlokasi di Jalan Madrasah I nomor 15, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
ADVERTISEMENT
Melalui tayangan YouTube dari foodvlogger Ken dan Grat, Paula Verhoeven mengaku membuka bisnis warung yang dinamakan "Mie Bangladesh Rumahan" tersebut karena kecintaannya terhadap makan mi.
"Gara-gara kecintaan mi. Bumbunya langsung dari Medan yang masak dari Aceh," ujar Paula saat ditanya Ken dan Grat.
Menu warung mi Bangladesh milik Paula ini juga enggak terlalu banyak. Menunya berfokus pada varian olahan mi Bangladesh, nasi goreng kebuli, dan beberapa camilan.
Dalam video berdurasi 10 menit tersebut, Ken dan Grat mengulas beberapa menu makanan yang menjadi andalan warung Paula. Pertama-tama, tentunya mereka mencoba mi Bangladesh spesial (Rp 25 ribu) yang dilengkapi satu telur "puding" setengah matang.
Ilustrasi sajian mi atau mie Bangladesh. Foto: Rukuta Project/Shutterstock
"Ini kental banget kuahnya, terus warnanya juga menggiurkan banget, sih. Nah, katanya bedanya sama (mi) Bangladesh biasanya ini enggak terlalu pedas sama rempahnya itu lebih sopan," kata Ken dalam tayang video review-nya.
ADVERTISEMENT
"Sudah dibikin nyemek juga mi-nya enggak kelembekan. Pedasnya juga pas. Rempahnya juga pas," tambah Ken.
Sambil menikmati mi Bangladesh, mereka juga mencicipi minuman teh tarik yang tampak lebih kecokelatan dan gelap. Teh tariknya dibuat dengan menarik-menarik minuman hingga berbusa banyak. Ken dan Grat menyarankan untuk memesan teh tarik yang tidak terlalu manis sehingga tidak kemanisan.
Mereka pun berlanjut mencoba mi Pakistan (Rp 17 ribu). Menurut mereka, bedanya mi Bangladesh dengan mi Pakistan adalah, tidak berkuah alias kering. Mi-nya tampak seperti mi goreng instan tanpa kuah sama sekali.
"Ini (mi Pakistan) lebih light daripada yang itu (mi Bangladesh). Rempahnya enggak terlalu nonjok, enggak terlalu pedas, dan enggak se-asin itu (mi Bangladesh) juga," kata Ken.
ADVERTISEMENT
Ken sendiri mengaku dia lebih suka mi Bangladesh karena bumbunya lebih terasa kuat.
Tak hanya aneka masakan mi, ada juga menu martabak spesial (Rp 25 ribu) yang sudah dilengkapi acar bawang merah, rawit hijau, dan potongan mentimun.
"Rasanya lebih kayak telur dadar tapi di dalamnya ada dagingnya, ada juga potongan-potongan sayurnya, jadi ada crunchy-crunchy dari sayurannya. Lebih enak kalau kalian makannya pakai mi Bangladesh-nya," kata Grat.
Untuk pencuci mulut, ada juga roti canai topping kental manis cokelat dan keju yang tampak melimpah. Roti canainya memiliki tekstur crispy dan dihargai Rp 18 ribu per porsinya.
Nah, kamu sendiri sudah pernah coba mi Bangladesh ala warung makan Paula Verhoeven?