Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Pemilik Kedai Kopi Ini Angkat Bicara Setelah Dituduh Sajikan Kopi Instan
30 November 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Seorang pelanggan sebuah kedai kopi di Malaysia baru-baru ini membagikan pengalaman yang tidak enak. Dia merasa bahwa kopi yang diterimanya terbuat dari kopi instan yang dipanaskan dalam microwave.
ADVERTISEMENT
Mengutip World of Buzz, kejadian ini dibagikan dalam laman grup Facebook Peminat Kopi (12/11). Dalam postingan yang ditulis Ikmal Hakim, menceritakan bahwa dia membeli secangkir latte seharga 8 ringgit Malaysia (Rp 28 ribuan). Namun menurutnya, dia melihat sang barista tidak membuat kopinya dari mesin espresso, melainkan menuangkan bubuk kopi instan kemudian memanaskan minuman dengan microwave.
Tanggapan pemilik kedai kopi
Lantaran postingan tersebut viral, akhirnya sang pemilik kedai kopi bernama Kopi Surat Cita (KSC) itu, langsung memberikan tanggapan dengan memposting di media sosial.
"Di Kopi Surat Cita (KSC), tiap hidangan kopi adalah 100% daripada espresso yang telah kami brew sedia."
Lebih lanjut, dalam surat terbuka tersebut, pemiliknya juga menjelaskan bahwa mereka berkomitmen untuk menyajikan kopi 100 persen espresso. Dia juga menggunakan kopi jenis robusta untuk aneka minumannya.
ADVERTISEMENT
Kedai kopi yang awalnya hanya menyajikan tiga menu tersebut, kini juga mengembangkan inovasi minumannya dengan menghadirkan tujuh pilihan.
Meski begitu, pemilik gerai kopi yang diketahui bernama Aisa Benasri tersebut tetap meminta maaf kepada Ikmal atas kekeliruan yang ada. Ikmal pun telah memposting kembali bahwa persoalannya sudah selesai dengan damai.
Ikmal juga meminta maaf atas postingan mengenai "kopi instannya" yang menjadi ramai. Dia mengatakan bahwa Aisa sangat baik dengan merespons ulasannya itu.
"Walau diberi tekanan kuat, tuan Aisa tetap tenang, dan menjamin akan memperbaiki pelayanannya. Saya tidak punya apa-apa lagi selain rasa hormat padanya. Benar-benar pebisnis sejati," tulis Ikmal.
Hmm, bagaimana menurut kamu?