Pempek dan Ikan Bakar Masuk 50 Daftar Hidangan Seafood Terenak versi Taste Atlas

2 Juli 2024 18:40 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ikan bakar. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ikan bakar. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai negara kepulauan, Indonesia punya kekayaan laut yang luar biasa. Ada banyak jenis ikan yang bisa ditemukan di perairan Indonesia, dan hal inilah yang membuat Indonesia menjadi surga bagi pencinta makanan laut atau seafood.
ADVERTISEMENT
Menariknya, baru-baru ini, Taste Atlas, situs kuliner yang kerap mengulas kuliner di berbagai dunia, merilis daftar 50 seafood terenak di dunia. Dari 50 daftar hidangan seafood, dua di antaranya berasal dari Indonesia, yaitu pempek dan ikan bakar.
"Ketahui tentang hidangan seafood terbaik," tulis Taste Atlas di laman Instagram-nya sambil melampirkan daftar hidangan seafood terenak periode Juli 2o24.
Pempek sendiri menempati urutan ketiga dengan bintang 4,4. Pempek adalah kuliner tradisional yang terbuat dari daging ikan giling yang dicampur dengan tepung tapioka. Hidangan ini berasal dari kota Palembang, Sumatera Selatan.
Menurut Taste Atlas, asal-usul pempek yaitu ketika orang dulu merasa bosan dengan ikan goreng atau bakar tradisional, sehingga ia memikirkan cara inovatif untuk menggiling daging ikan. Ia pun lalu mencampurnya dengan tepung tapioka, dan menggorengnya hingga menjadi camilan yang renyah dan lezat.
ADVERTISEMENT
Ia kemudian berkeliling kota dan menjual pempek kepada warga Palembang hingga akhirnya pempek populer hingga sekarang. Pempek berbentuk bulat atau persegi panjang ini biasanya dikukus, dan sebelum disajikan digoreng dalam minyak sayur dan dipotong-potong seukuran gigitan.
Ada juga yang bilang bahwa pempek merupakan hidangan legendaris yang sudah ada di Palembang sejak abad ke-16, tepatnya pada masa Kesultanan Palembang Darussalam. Namun, pada masa itu, sajian ini bukan bernama pempek, melainkan dikenal dengan sebutan kelesan. Dinamakan kelesan karena hidangan ini memang bisa 'dikeles' atau disimpan dalam waktu lama.
Ilustrasi Pempek Foto: Ricky_herawan/Shutterstock
Dulunya, kelesan lebih sering disajikan sebagai hidangan saat mengadakan upacara adat. Seiring berjalannya waktu, pempek semakin populer dan menjadi hidangan favorit di berbagai kesempatan. Saat orang Belanda mulai datang ke Palembang, hidangan berkuah ini mulai diperjualbelikan secara bebas, hingga akhirnya semakin banyak orang yang mengenal pempek dan mencicipi kelezatannya.
ADVERTISEMENT
Pesatnya kepopuleran pempek hingga ke luar daerah tentu tak bisa lepas dari campur tangan pedagang asal China yang dulu banyak hijrah ke Palembang. Meskipun pempek dibuat oleh orang asli Palembang, pedagang pempek justru didominasi oleh orang Tionghoa.
Pada awal tahun 1900-an, ada seorang pedagang pempek keturunan China yang akrab dipanggil Apek, sebutan untuk laki-laki Tionghoa yang telah berusia lanjut. Hal ini diyakini menjadi asal-muasal penamaan pempek.
Apek menjual pempek dengan cara berkeliling dari satu daerah ke daerah lainnya di Palembang. Lama-kelamaan, pempek yang dijual Apek pun mulai dikenal luas, terutama di kalangan anak muda. Saking populernya, penjual pempek keturunan China pun semakin banyak dan selalu dipanggil dengan sebutan Apek.
Saat ada orang yang akan membeli pempek atau kelesan, si pembeli akan memanggil penjual pempek dengan panggilan 'Pek, Empek', yakni kependekan dari kata Apek. Lama-kelamaan, kelesan pun lebih dikenal dengan sebutan pempek.
ADVERTISEMENT
Bahan utama untuk membuat pempek pada zaman dulu dan sekarang pun berbeda. Dulu, pempek terbuat dari ikan belida, yaitu salah satu jenis ikan yang banyak dijumpai di Palembang. Namun, karena jumlahnya yang kian langka, penggunaan ikan purba ini mulai diganti dengan ikan tenggiri.
Selain lebih mudah dibeli di pasaran, rasa gurih tenggiri juga membuat rasa pempek semakin khas. Hingga kini, ikan tenggiri selalu identik sebagai bahan utama yang membuat hasil jadi pempek semakin gurih dan menggugah selera.
Sementara, ikan bakar berada di urutann ke-49 dengan bintang 4,4. Menurut Taste Atlas, ikan bakar merupakan salah satu hidangan yang sangat populer di Indonesia dan juga Malaysia. Hidangan ini terdiri dari ikan yang dipanggang dengan bumbu rempah khas, memberikan cita rasa yang khas dan menggoda selera.
ADVERTISEMENT
Nama ikan bakar sendiri berasal dari bahasa Melayu yang secara harfiah berarti ikan yang terbakar, menggambarkan cara memasaknya yang menggunakan api langsung. Untuk memastikan ikan tetap lezat dan lembut saat dipanggang, sangat penting untuk merendamnya dalam bumbu marinasi.
Bumbu marinasi yang umum digunakan terdiri dari cabai, kecap manis, kunyit, lengkuas, dan rempah-rempah lainnya yang aromatik. Proses marinasi ini tidak hanya menambahkan rasa yang kaya pada ikan, tetapi juga menjaga ikan agar tidak menjadi kering saat dipanggang.
Nah, kira-kira seafood favoritmu, Gais?