Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pendiri Kedai Ramen Jepang Berbintang Michelin Pertama Ini Meninggal Dunia
27 September 2022 14:56 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Berita duka kembali datang dari dunia kuliner. Seorang pendiri sekaligus kepala koki kedai ramen yang mengantongi Michelin Star pertama dikabarkan meninggal dunia di usianya yang ke-43 tahun.
ADVERTISEMENT
Mengutip Channel News Asia, Yuki Onishi pendiri sekaligus kepala koki Tsuta ramen dikabarkan meninggal dunia di usia 43 tahun. Hal itu diumumkan melalui media sosial Instagram resmi Tsuna Global pada Jumat, (23/9). Kepergian Yuki diketahui akibat gagal jantung yang dideritanya.
“Atas nama managemen, kami bersama keluarga, teman, dan stafnya di seluruh dunia akan berusaha melanjutkan warisannya,” dalam postingan dalam akun @tsutasingapore.
Yuki Onishi, lahir di Fijusawa, Jepang dari keluarga dengan latar belakang koki. Dahulu, dia sempat bekerja di kedai ramen milik ayahnya, sebelum pada akhirnya memutuskan untuk terjun ke dunia fashion pada umur 22 tahun.
Pekerjaannya sebagai merchandiser mengantarkannya menjelajah dunia. Selama perjalanannya itu, mendiang sang juru masak legenda tersebut menciptakan kesadaran akan masakan Jepang yang khas dalam penggunaan dashi dan mengembangkan rasa umami.
ADVERTISEMENT
Kedai pertamanya dibuka di Tokyo pada tahun 2012 dengan nama Japanese Soba Noodles Tsuta. Kedai tersebut hanya menampung sembilan tempat duduk. Empat tahun kemudian, kedai ramen ini membuka cabang pertamanya di Singapura.
Masih di tahun yang sama, Tsuta dinobatkan menjadi kedai ramen pertama yang mendapat gelar bintang Michelin ; yang merupakan sebuah penghargaan yang dinikmati selama empat tahun berturut-turut. Kepopuleran kedai ramen ini pun terus meningkat.
Mengutip Morthership SG, hingga saat ini Tsuka telah memiliki tiga cabang di Singapura. Selain itu, toko ramen ini juga membuka cabang lain di berbagai negara di dunia, seperti di Hong Kong, Taiwan, Filipina, hingga Amerika Serikat.
Selamat jalan, Yuki Onishi.
Penulis: Monika Febriana