Peneliti di China Uji Vitamin C Dosis Tinggi untuk Sembuhkan Corona

3 Maret 2020 20:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vitamin C tambahan Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vitamin C tambahan Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
Vitamin C kerap menjadi senjata pamungkas saat sedang terkena gejala flu, atau ketika sistem kekebalan tubuh dirasa menurun. Manfaatnya yang mumpuni dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh ini bahkan mulai dilirik oleh para dokter di China, untuk melawan virus corona.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, vitamin C memang berperan penting terhadap respons imun tubuh untuk melawan infeksi atau virus seperti flu. Nutrisi ini akan membantu meningkatkan produksi sel darah putih yang bertugas melawan penyakit, membunuh mikroba-mikroba yang menyerang tubuh.
Menurut sebuah laporan pada tahun 2017 yang dilakukan oleh University of Helsinki, asupan vitamin C dengan dosis sebesar 6-8 gram dapat mempersingkat gejala flu hingga 19 persen.
Sebelumnya, sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Cochrane Collaboration—organisasi amal asal Inggris yang mendanai penelitian medis— mengungkapkan, konsumsi 1000 mg vitamin C juga bisa mempersingkat flu selama 0,4 hari.
Dilansir DailyMail, NHS (organisasi layanan kesehatan di Inggris) merekomendasikan konsumsi vitamin C bagi orang dewasa yang sehat adalah sebanyak 40 mg per hari. Mengingat, tubuh kita tak bisa memproduksi sendiri jenis nutrisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Untuk memenuhi asupan vitamin C harian, kita bisa mengonsumsi satu buah jeruk berukuran sedang, yang kandungan vitamin C-nya mencapai 70 mg. Selain itu, konsumsi dua buah tomat berukuran sedang juga bisa memenuhi kebutuhan harian vitamin C.
Peneliti di China uji efek vitamin C untuk lawan virus corona.
Menilik besarnya peran vitamin C terhadap kekebalan tubuh, para peneliti pun mulai menguji dampaknya untuk menyembuhkan virus corona.
Studi ini dilakukan untuk melihat apakah vitamin C dosis tinggi bisa melawan virus corona. Tim peneliti dari Zhongnan Hospital of Wuhan University tersebut menguji efek vitamin C pada 120 pasien yang terjangkit virus corona. Para pasien diberi asupan 24 gram vitamin C selama seminggu. Namun, belum diketahui hasil penelitian tersebut.
Ilustrasi minum vitamin C Foto: dok.shutterstock
Dosis yang digunakan setidaknya 60 kali lipat lebih tinggi ketimbang rekomendasi yang diberikan oleh NHS, dan 24 kali lipat lebih tinggi dari studi yang dilakukan Cochrane.
ADVERTISEMENT
Pada pengujian yang dilakukan oleh Cochrane, vitamin C sejatinya bisa bekerja melawan hampir semua virus, bila diberikan pada kadar konsentrat yang cukup.
Dr. Mike Skinner, seorang virologis di Imperial College London menyatakan, belum mengetahui apakah komponen pada vitamin C bisa melawan virus corona, dan dosis yang diberikan oleh pra ilmuwan China sangat besar.
“Mereka sedang mengujinya. Mari kita lihat hasilnya nanti, apakah vitamin C bisa bermanfaat untuk melawan virus corona,” jelasnya.