Penelitian Sebut Perempuan Lebih Sukses Jalani Diet Mediterania

25 Juni 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi diet Mediterania. Foto: Kiian Oksana/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi diet Mediterania. Foto: Kiian Oksana/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Perempuan biasanya menjalankan diet lantaran memiliki target berat badan agar tampak ideal. Ragam jenis diet dicoba untuk mencapai target tersebut, tapi tak sedikit juga perempuan yang menjalankan diet semata-mata hanya untuk menjaga kesehatan.
ADVERTISEMENT
Salah satu diet yang populer beberapa tahun belakangan adalah diet mediterania. Diet satu ini berhasil terpilih menjadi diet terbaik selama tujuh tahun berturut-turut. Diet mediterania dianggap sebagai pola makan terbaik.
Diet sehat satu ini menawarkan manfaat memperpanjang umur seseorang. Pada dasarnya, diet mediterania melibatkan asupan makanan dari buah, sayuran, ikan, protein tanpa lemak, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Tak sedikit juga yang menambahkan konsumsi minyak zaitun.
Ilustrasi Diet Mediterania Foto: Instagram @signemeirane
Mengutip Eat This, ada banyak penelitian yang mendukung pola makan mediterania. Menurut jurnal Nutrients tahun 2019, diet mediterania dapat mencegah penyakit kardiovaskular, mengurangi masalah terkait metabolisme dan diabetes, mencegah kanker tertentu, serta menurunkan risiko gangguan mental seperti depresi dan penurunan kognitif.
Sementara dalam penelitian lain menyebut, orang dewasa lanjut usia yang menjalankan diet mediterania rendah kalori, ditambah berolahraga enam hari setiap minggu, dapat kehilangan lemak di perut dan memperkuat otot. Mereka juga dapat mempertahankan berat badannya selama tiga tahun.
ADVERTISEMENT

Manfaat Diet Mediterania untuk Perempuan

Ilustrasi perencanaan diet. Foto: BONDART PHOTOGRAPHY/Shutterstock
Meski begitu, menariknya lagi diet satu ini memiliki manfaat khusus bagi perempuan. Baru-baru ini sebuah penelitian yang diterbitkan JAMA, mengamati lebih dari 25.000 perempuan di AS selama 25 tahun. Perempuan ini rata-rata berusia 54 tahun. Mereka adalah orang-orang yang menjalankan diet mediterania.
Samia Mora, seorang ahli jantung dan profesor kedokteran di Harvard Medical School menjelaskan, "Pola diet Mediterania dapat mengurangi sekitar seperempat dari jumlah kematian. Menunda risiko kematian hingga 25 tahun. Termasuk (diet mediterania) mencegah kematian akibat kanker dan kardiovaskular, yang merupakan penyebab kematian utama pada perempuan."
Penulis utama penelitian ini, Shafqat Ahmad, seorang profesor epidemiologi di Universitas Uppsala Swedia dan peneliti di Pusat Metabolomik Lipid dan Divisi Pengobatan Pencegahan di Brigham, juga mengatakan, "Penelitian kami memberikan wawasan kesehatan masyarakat yang signifikan. Bahkan perubahan kecil pada faktor risiko penyakit metabolik —terutama yang terkait dengan metabolit molekul kecil, peradangan, lipoprotein kaya trigliserida, obesitas, dan resistensi insulin— dapat memberikan manfaat jangka panjang yang besar dengan mengikuti pola makan Mediterania."
ADVERTISEMENT