Pengalaman Degustation dengan 9 Course di The Hermitage, Jakarta

5 Juni 2022 13:43 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Degustation di The Hermitage a Tribute Portofolio Hotel, Jakarta. Foto: Anggita Aprilyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Degustation di The Hermitage a Tribute Portofolio Hotel, Jakarta. Foto: Anggita Aprilyani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap bepergian ke suatu tempat tidak lengkap rasanya kalau tidak membicarakan soal makanan, sama halnya seperti saat staycation kamu akan mencari makanan di hotel atau sekitarnya yang enak untuk memuaskan perutmu.
ADVERTISEMENT
Tapi, selain makanan, pengalaman yang didapatkan saat memakan makanan yang unik juga menjadi hal yang menyenangkan tersendiri. Apalagi kalau kamu belum pernah merasakan pengalaman tersebut.
Seperti salah satunya pengalaman melakukan degustation. Baru-baru ini kumparanFOOD mendapat kesempatan untuk merasakan makan dengan cara yang biasa dilakukan oleh para bangsawan tersebut.
"Untuk degustation sendiri itu berasal dari bahasa Prancis yang berarti tasting. Biasanya degustation dilakukan bangsawan, kerajaan, dan darah biru," kata banquet manager The Hermitage, a Tribute Portofolio Hotel, Jakarta, Bagus Maulana, Sabtu (4/6).
Executive chef The Hermitage a Tribute Portofolio Hotel, Jakarta, Chef Ferdian Tobing. Foto: Anggita Aprilyani/kumparan
Kalau di Prancis, biasanya degustation berjumlah 20 course yang untuk porsinya layaknya one bite canape dan disandingkan dengan 3-14 wine yang berbeda.
Kali ini, kami mendapat kesempatan mencicipi degustation dengan 9 menu makanan jalanan, yang biasanya dengan mudah ditemukan di pinggir jalan. Namun, dikemas dengan sangat cantik dan futuristik.
ADVERTISEMENT
Semua makanan yang disajikan untuk kami dimasak langsung oleh executive chef The Hermitage, a Tribute Portofolio Hotel, Jakarta, Chef Ferdian Tobing.
Menu degustation di The Hermitage a Tribute Portofolio Hotel, Jakarta. Foto: Anggita Aprilyani/kumparan
Konsep dari menu-menu yang ditawarkan adalah street food Indonesia. Namun, dikemas menjadi fine dining dan tentu akan mendapatkan pengalaman yang berbeda dari biasanya.
Disampaikan oleh general manager The Hermitage a Tribute Portofolio Hotel, Jakarta, Harry Suryadharma, degustation ini pertama kali dilakukan oleh pihaknya.
"Justru ini kick off-nya kita pengin sekali memang di pertengahan atau akhir bulan juni 2022 ini dikeluarkan untuk umum. Nah, cuma bukan a la carte tapi satu set, " kata Harry Suryadharma.
Kira-kira bagaimana, ya rasa dari 9 menu course yang disajikan saat degustation? Dan, apa saja menu yang disajikan untuk para tamu cicipi?
ADVERTISEMENT

1. Otak-otak

Otak-otak. Foto: Anggita Aprilyani/kumparan
Biasanya otak-otak yang kamu makan akan dibungkus dengan daun pisang. Tapi kali ini berbeda, otak-otak dikemas dengan sangat cantik dan mungkin teksturnya terasa sangat berbeda.
Di bawah otak-otaknya ada crush yang membuat lebih krispi dan cenderung seperti quiche. Dan ikan tenggirinya hampir menyerupai selai yang mash dengan sari-sari ikan, ditambah lagi topping ikura (telur ikan salmon).
Jadi saat masuk mulut, otak-otak ini akan terasa asing dibandingkan dengan yang biasa kita temui. Ada rasa asin, bumbu kacang, dan sensasi dari ikura.

2. Makan hati

Makan hati. Foto: Anggita Aprilyani/kumparan
Menu yang berbahan dasar dari foie grass ini akan terasa meleleh saat masuk ke dalam mulut. Apalagi ditambah dengan saus marangi dan saus belimbing wuluh yang membuat rasa gurih, asin, manis, dan asam bercampur jadi satu.
ADVERTISEMENT
"Foie grass itu cocoknya dimakan dengan yang manis. Itu yang merah adalah semangka yang dikeringkan pakai madu. Jadi manis, asam, sama gurihnya kecap jadi enak banget," kata Chef Ferdian Tobing.

3. Pecel lele

Pecel lele. Foto: Anggita Aprilyani/kumparan
Apakah ini terlihat seperti pecel lele? Mungkin kamu akan bingung di mana bagian lelenya? Ini adalah ikan lele fillet. Durinya pun dikeringkan dan dijadikan bubuk untuk bahan campuran.
Untuk bagian luar yang cokelat itu, adalah telur putih, yang di atasnya ditambahkan daun kemangi dan sambal. Untuk rasanya sendiri kamu akan mendapatkan cita rasa gurih, pedas, dan krispi.
Rasa ikan lelenya cenderung tertutup karena lebih menonjol pedas sambal serta telur putih yang menyelimutinya.

4. Mi ayam jamur

Mie ayam jamur. Foto: Anggita Aprilyani/kumparan
Mi ayam jamur ditambah dengan truffle ini menjadi lebih harum saat kamu memakannya. Foam-nya terbuat dari rebusan daging ayam yang rasanya persis seperti ayam di mi ayam pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Namun dibuat dengan cara yang berbeda. Minya dibuat menyelimuti ayam. Lalu, ada jamur yang dibuat bak pangsit dengan kulit sangat tipis.
Rasanya dominan gurih, manis, dan wangi truffle, membuat lebih menggugah selera.

5. Udang saus padang

Udang saus padang. Foto: Anggita Aprilyani/kumparan
Siapa sangka selimut putih yang berada di atas itu adalah satu ekor udang. Udang tersebut di-hammer atau dipalu hingga mendapatkan ketebalan yang diinginkan.
Setelah itu dikukus, dan bagian bawahnya menutupi scramble egg yang dicampur dengan jagung manis. Untuk rasanya, saat masuk mulut mungkin akan berpikir kalau ini adalah cumi.
Karena teksturnya yang kenyal sangat cocok dengan saus padang yang berada di atasnya. Untuk scramble egg dan jagungnya pas jika dimakan bersamaan dengan selimut. Jadi pedas, asin, dan kenyal bercampur menjadi satu.
ADVERTISEMENT

6. Kelapa jeruk

Degustation di The Hermitage a Tribute Portofolio Hotel, Jakarta. Foto: Anggita Aprilyani/kumparan
Kelapa yang dibuat sorbet ini memiliki tekstur krispi lantaran menggunakan kelapa muda. Mungkin kamu agak bingung, apakah ini sorbet atau kelapa muda yang dibekukan?
Sebab, sorbetnya tidak terlalu halus sehingga tidak menghilangkan krispi yang dimiliki kelapa muda. Di bagian bawahnya adalah jeruk yang dijadikan boba, teksturnya tidak kenyal cenderung seperti agar dengan rasa asam dari jeruk.

7. Semur betawi

Semur betawi. Foto: Anggita Aprilyani/kumparan
Hal yang unik dari menu ini adalah crispy foam dan daging yang digunakan adalah cheek wagyu. Tentu bisa dibayangkan bagaimana lembutnya daging tersebut? Selain wagyu, daging tersebut juga dimasak dengan metode slow cook bersama dengan bumbunya selama 12 jam.
Rasanya sudah bisa dibayangkan selayaknya semur yang ditemui pada umumnya, namun, crispy foam yang terbuat dari susu dan kecombrang ini menjadi daya tarik sendiri karena rasanya yang cenderung manis.
ADVERTISEMENT
Jika ditanya rasanya seperti apa? Mungkin lebih mirip dengan meringue, yang manis.

8. Nasi bebek

Nasi Bebek. Foto: Anggita Aprilyani/kumparan
Kemudian ada nasi bebek dengan sambal hijau. Mereka menggunakan shirataki yang dibuat seperti nasi goreng bebek. Cenderung asin dan gurih. Sedangkan untuk bebeknya, itu sangat tebal dan gurih ditambah dengan pedas sambal hijau.

9. Naga sari

Degustation di The Hermitage a Tribute Portofolio Hotel, Jakarta. Foto: Anggita Aprilyani/kumparan
Naga sari sebuah jajanan pasar yang dibungkus daun pisang dan dilengkapi dengan pisang di dalamnya ini, dibentuk dengan lebih artistik.
Alih-alih menggunakan tepung beras, mereka malah memakai coconut mousse yang di dalamnya diisi dengan pisang yang sudah dimasak dan dihancurkan.
Rasa coconut mousse ini cenderung manis dan terlalu kuat, sehingga pisangnya tertutup dengan rasa tersebut. Bunga di bagian atas coconut mousse itu adalah kelapa yang dikeringkan, rasanya juga manis.
ADVERTISEMENT
Sedangkan cokelat yang berada di sisi kanan adalah karamel, yang manis namun sedikit asin-gurih.