Penjelasan Bakery asal Jogja yang Dituding Jiplak Konsep Bakery dari Australia

15 Juni 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toko Circles Bakery. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Toko Circles Bakery. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Circles bakery belum lama ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Bakery asal Yogyakarta itu disebut-sebut meniru konsep bakery asal Melbourne Australia, Publique Bakery.
ADVERTISEMENT
Kabar ini ramai usai Publique Bakery secara terbuka mengomentari kesamaan antara kedua toko roti tersebut. Menurut Publique Bakery, Circles Bakery tidak hanya meniru desain interior mereka, tetapi juga logo, warna, dan bahkan jenis roti yang mereka tawarkan.
Sebelumnya, kepada Pandangan Jogja (partner kumparan), Kim, pemilik Publique Bakery, menyayangkan karena Circles Bakery menjiplak hampir semua konsep bakery mereka. Padahal, mereka membangun toko tersebut dengan waktu dan usaha yang panjang.
“Jika Anda melihat Instagram saya, akan sulit untuk mengetahui bahwa mereka tidak menjiplak apa pun. Dari desain toko, logo, warna, dan bahkan jenis kue dan roti, mereka meniru semuanya,” kata Kim kepada Pandangan Jogja beberapa waktu lalu.
Setelah ramai jadi perbincangan publik, Circles Bakery pun akhirnya angkat bicara. Kepada kumparan, mereka mengatakan bahwa mereka hanya mengambil inspirasi sebagai referensi dalam mengembangkan usaha mereka.
ADVERTISEMENT
Menurut pihak bakery yang berlokasi di Barbarsari, dalam dunia bisnis, adalah hal lumrah untuk mengadopsi ide-ide dari luar negeri asal tidak melanggar hukum yang berlaku.
"Kami tidak melakukan suatu hal yang melanggar hukum. Menurut pandangan kami dalam bisnis sah-sah saja menjadikan bisnis di luar negeri sebagai referensi kami dalam menjalankan usaha," kata tim Circles Bakery.
Mereka juga menyoroti bahwa ada banyak merek lain yang memiliki kemiripan dengan merek tertentu tanpa menimbulkan masalah hukum atau kontroversi.
"Kami bisa kasih contoh banyak bangt brand yang mirip banget sama Mixue, secara warna layout dan lain-lain tapi tidak pernah dipermasalahkan, tapi kenapa di tempat kami jadi sebuah masalah?" sambungnya.