Penjelasan LPPOM MUI soal Potensi Haram Kerupuk Kulit dan Bahayanya

2 September 2022 16:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kerupuk kulit. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kerupuk kulit. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Renyahnya kerupuk kulit memang nikmat untuk dijadikan camilan sehingga banyak yang menyukai makanan renyah ini. Namun beberapa tahun lalu, masyarakat sempat dihebohkan dengan beredar kerupuk dari kulit sisa industri dan kulit babi.
ADVERTISEMENT
Tak hanya nikmat, kerupuk kulit juga memiliki manfaat seperti makanan rendah kalori dan kaya akan serat, serta mineral kalsium, fosfor. Kandungan ini menjadikan kerupuk kulit baik untuk pertumbuhan tulang, memperbaiki sel rusak, hingga membantu proses penyembuhan maag.
Namun, kamu juga juga perlu berhati-hati, ya. Sebab, kerupuk kulit juga memiliki dampak bagi kesehatan karena mengandung lemak yang tinggi sehingga menyebabkan risiko obesitas. Selain itu, makanan ini juga kerap diberi tambahan MSG berlebih yang membahayakan kesehatan.
Kerupuk ini biasanya terbuat dari kulit sapi atau kerbau. Namun, beberapa waktu lalu sempat beredar foto kerupuk kulit yang terbuat dari kulit sisa industri dan kulit babi yang kemudian dicap halal. Tentunya foto makanan ini kemudian memunculkan tanda tanya tentang kehalalan camilan khas Sumatera Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur tersebut.
Ilustrasi sajian kerupuk kulit khas rumah makan Padang. Foto: Azalia Amadea/kumparan
“Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) merilis bantahan atas berita hoaks terkait kerupuk kulit babi yang diklaim halal. Meski substansinya jelas-jelas bermasalah, apa pun yang berasal dari babi pasti haram,” ujar Prof. Dr. Hj. Ir. Purwantiningsih M.S. selaku Auditor Senior LPPOM MUI dalam rilis yang kumparanFOOD terima, Jumat (2/9).
ADVERTISEMENT
Secara kasat mata, kerupuk kulit sapi dan babi memang terlihat sama. Namun, kerupuk kulit babi jelas tidak bisa dikonsumsi oleh umat Muslim. Hal itu karena bahan baku dari daging atau kulit babi diharamkan dalam hukum Islam.
“Ini yang harus diwaspadai oleh konsumen Muslim, karena meskipun dipoles untuk menyamarkan asal-usulnya agar tampil cantik, kerupuk kulit babi jelas haram dalam ajaran Islam,” sambungnya.
Selain daging babi, rupanya beredar juga kulit sapi yang terbuat dari kulit sisa industri pabrik. Bayangkan saja, kulit sisa sepatu, jaket, atau baju diolah menjadi makanan yang disantap sehari-hari. Untuk menyamakan tampilan, bahan kulit industri akan melalui proses penyamakan dengan menggunakan berbagai bahan kimia.
Menurut Purwantiningsih, untuk membuat kerupuk kulit berbahan limbah industri, biasanya kulit direndam selama beberapa hari dengan tawas (cuka) untuk menghilangkan bau bahan kimia. Kemudian kulit dipanggang, dijemur, dan direbus lagi. Kulit ini bisa diolah tidak hanya sebagai kerupuk kulit tetapi pangan olahan lainnya.
ADVERTISEMENT
Wujud kerupuk kulit berbahan limbah ini sulit dibedakan dengan kerupuk kulit hewan asli. Kendati demikian, Prof. Purwantiningsih menegaskan bahwa bahan baku utama kerupuk kulit di pasaran, umumnya adalah kulit sapi dan kerbau. Namun, tidak menutup kemungkinan ada yang terbuat dari kulit babi, mengingat Indonesia juga banyak terdapat sentra pengolahan daging babi.

Perbedaan ciri-ciri kerupuk kulit sapi dan kerupuk kulit babi

Ilustrasi halal dan haram. Foto: Shutterstock
Untuk umat Muslim, guna menghindari kekeliruan mengenai tampilan makanan ringan ini maka kamu perlu mengetahui perbedaan antara kerupuk kulit yang terbuat dari daging sapi dan kerbau, dengan kerupuk yang terbuat dari babi.
Kerupuk kulit asli mempunyai ciri-ciri seperti permukaan kulitnya kasar dan berpori-pori, warnanya agak gelap kecokelatan, tidak terasa berbau atau aneh saat dikonsumsi, nyaman di tenggorokan, dan bila digoreng akan mengembang.
ADVERTISEMENT
Kerupuk kulit sapi biasanya memiliki tekstur yang lebih kenyal dan padat, sedangkan tekstur kulit babi lebih halus dan mudah hancur bila dimakan dengan kuah. Sementara, dari segi warna, kerupuk kulit sapi biasanya memiliki warna putih keruh dan sedikit emas kecokelatan,. Sedangkan warna kulit babi lebih putih pucat dan tidak berwarna emas kecokelatan.
Selain kedua tampilan fisik kerupuk kulit tersebut, faktor lain adalah harga. Kerupuk kulit sapi biasanya dijual dengan harga lebih mahal dari kerupuk kulit babi. Penjualan kerupuk kulit sapi umumnya bisa kamu temukan di pasar tradisional, sedangkan kerupuk kulit babi jarang dijual di pasar tradisional, hanya toko-toko makanan tertentu.
Penulis: Monika Febriana