Perbedaan Ayam dan Kalkun, Mana yang Lebih Sehat?

19 Desember 2017 18:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
5 perbedaan ayam dan kalkun (Foto: Instagram @sweetmolcajete @mamasgerman.puri)
zoom-in-whitePerbesar
5 perbedaan ayam dan kalkun (Foto: Instagram @sweetmolcajete @mamasgerman.puri)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ayam dan kalkun telah lama dijadikan sebagai olahan lezat dan menggoda selera di berbagai belahan dunia. Berbagai Negara memiliki sajian ayam dan kalkun yang khas seperti Ayam Tikka Masala dari India, Ayam goreng tepung dari Amerika Serikat yang mendunia, kalkun panggang, dan berbagai olahan menggugah lainnya. Kandungan nutrisinya yang tinggi serta rasanya yang lezat membuat banyak orang menyukai beragam olahan daging ayam dan kalkun.
ADVERTISEMENT
Walaupun sama-sama hewan dengan jenis unggas, ayam dan kalkun memiliki beberapa perbedaan yang mempengaruhi fisik dan tekstur dari makanan berbahan dasar kedua unggas tersebut. kumparan (kumparan.com) telah merangkum 5 perbedaan ayam dan kalkun yang belum tentu kamu ketahui. Apa saja?
1. Sejarah
Kalkun memiliki bermacam fakta unik (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Kalkun memiliki bermacam fakta unik (Foto: Pixabay)
Kalkun konon pertama kali ditemukan di Amerika Utara dengan ditemukan fosil dengan karakteristik mirip kalkun yang diperkirakan telah ada sejak awal era Miosen. Uniknya, penduduk Eropa keliru mengira spesies unggas ini berasal dari Turki, sehingga warga di sana menyebut spesies burung besar tersebut dengan sebutan Turkey.
Sedangkan ayam pertama kali diternakkan di India. Dahulu, di Yunani kuno, ayam adalah hewan yang sangat langka dan hanya dijadikan sebagai hewan persembahan sampai kemudian disebarluaskan ke seluruh dunia di bawah kekaisaran Romawi. Berbeda dengan dahulu, sekarang ayam menjadi unggas dengan populasi terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
2. Ukuran
Sajian daging kalkun panggang  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Sajian daging kalkun panggang (Foto: Thinkstock)
Selain asal-usul yang berbeda, perbedaan yang dapat dilihat secara langsung adalah ukurannya yang sangat berbeda. Kalkun dapat berukuran 2 sampai 3 kali lebih besar dari ayam. Kalkun dewasa rata-rata mempunyai berat mencapai 5-18 kg per ekornya. Semakin dewasa usia kalkun, semakin besar pula ukuran badannya. Penampakan ayam terlihat seperti kalkun dengan versi yang lebih mini. Satu ekor ayam hanya memiliki bobot hanya berkisar antara 1-4 kg saja.
3. Kandungan Gizi
Daging kalkun panggang sajian khas Natal (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Daging kalkun panggang sajian khas Natal (Foto: Thinkstock)
Sebagai salah satu sumber protein tertinggi, kalkun dan ayam juga memiliki berbagai kandungan lain seperti vitamin B6 dan niasin yang berungsi menurunkan resiko terkena Alzheimer serta penyakit mental lainnya. Vitamin B6 dan niasin juga bermanfaat untuk melancarkan proses metabolisme dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, kalkun memiliki riboflavin, pospor, selenium, dan seng sebagai penguat sistem kekebalan dan mengatur sistem endokrin yang mengatur hormon-hormon yang dibutuhkan oleh manusia.
Ayam walaupun lebih berlemak dibandingkan dengan kalkun namun memiliki Omega 3 dan Omega 6 yang lebih tinggi. Ayam mengandung sedikitnya 98 mg Omega 3 dan 826 mg Omega 6, empat kali lipat lebih tinggi dibandingkan daging kalkun. Omega 3 dan 6 jika dikonsumsi secara teratur dapat membantu perkembangan otak serta meningkatkan fungsi kerja jantung.
4. Tekstur
Daging kalkun panggang sajian khas Natal (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Daging kalkun panggang sajian khas Natal (Foto: Thinkstock)
Daging ayam memiliki kadar lemak, kolesterol, dan kalori yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan daging kalkun. Dalam 100 gram daging ayam, terkandung 165 kalori, 4 gram lemak, dan 85 mg kolesterol. Jauh lebih banyak dibanding kalkun yang hanya mengandung 104 kalori, 3 gram lemak, dan 43 mg kolesterol dalam untuk setiap 100 gram daging.
ADVERTISEMENT
Hal ini turut mempengaruhi rasa kedua daging tersebut. Daging kalkun terasa lebih juicy dan padat dibandingkan dengan daging ayam terutama pada bagian paha. Pada bagian kulitnya, kulit ayam jika diolah akan menjadi lebih berminyak. Berbeda dengan kulit kalkun yang cenderung lebih tipis dan garing saat diolah.
5. Pengolahan
Sajian daging kalkun panggang  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Sajian daging kalkun panggang (Foto: Thinkstock)
Daging kalkun lebih banyak beredar di benua Eropa dan Amerika dan biasanya diolah dengan cara dipanggang. Daging kalkun biasanya disajikan pada saat perayaan Natal dan Thanksgiving atau hari besar lainnya di sana. Kalkun juga dapat diolah menjadi hidangan lain dengan catatan harus diolah dengan dua kali proses pemanasan karena daging kalkun yang lumayan alot.
Dibanding daging kalkun yang hanya ditemukan di hotel dan restoran tertentu, daging ayam sangat mudah ditemukan di wilayah Asia termasuk Indonesia. Daging ayam dapat diolah menjadi bermacam-macam masakan seperti digoreng, dipanggang, diolah menjadi tumisan, bahkan banyak digunakan sebagai isian roti.
ADVERTISEMENT
Jadi kamu pilih kalkun atau ayam?