Perbedaan Gandum dan Barley, Komoditas Andalan di Rusia dan Ukraina

26 Februari 2022 13:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gandum atau oat Foto: Shutterstock/Vladislav Noseek
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gandum atau oat Foto: Shutterstock/Vladislav Noseek
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hubungan antara Rusia dan Ukraina yang kian memanas, hal ini juga berdampak dengan proses ekspor-impor kedua negara tersebut. Mengutip CNBC, Ukraina adalah salah satu negara penghasil gandum dan barley yang diandalkan Eropa.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, para analis juga mengatakan Ukraina merupakan penghasil jagung paling besar di dunia. Selain itu, Rusia merupakan juga pengekspor gandum terbesar di dunia. Bersama Ukraina, mereka menyumbang sekitar 29 persen ekspor gandum di dunia.
Kendati demikian, masih banyak orang yang bingung dengan tampilan atau fungsi gandum. Bahan lain seperti barley juga kerap disamakan –karena sama-sama tanaman serealia. Mungkin, karena bentuk dan kegunaannya yang sama sehingga kedua bahan yang menjadi komoditas andalan kedua negara yang sedang berseteru itu, kerap dianggap sama. Namun nyatanya, gandum dan barley adalah dua jenis bahan pangan yang berbeda, lho. Apakah perbedaannya?

Gandum populer sebagai menu sarapan

com-Gandum Foto: Shutterstock
Menurut Dr Neesha Choksy yang merupakan Consultant Nutritionist and Fitness Trainer, Texas, USA, gandum adalah salah satu dari banyak biji-bijian sereal yang dikonsumsi. Gandum sangat populer sebagai pilihan makanan sehat karena nilai gizinya yang tinggi, dan telah digunakan untuk bahan sarapan selama berabad-abad karena alasan yang sama.
ADVERTISEMENT
Gandum memiliki rasa menyengat yang merupakan baik untuk pembuatan roti dan makanan lainnya. Gandum memiliki kandungan tinggi protein, kalsium, serat, dan vitamin E. Maka itu, banyak orang yang mengandalkan gandum –baik dalam bentuk roti maupun tepung– untuk kemudian diolah menjadi makanan sarapan. Kandungan seratnya yang tinggi bisa menahan lapar lebih lama.
Gandum yang umumnya dijadikan sereal, adalah gandum instan, yang paling lama diproduksi. Mengutip Healthline, gandum ini membutuhkan waktu yang singkat untuk dimasak karena teksturnya yang lembek. Sebagai sarapan, gandum biasa dihidangkan dengan direbus menggunakan air atau susu.
Gandum juga disajikan menjadi oatmeal sehingga bisa dibuat bubur. Gandum juga sering dipakai sebagai garnish atau tambahan dalam kue muffin, granola bar,cake, dan makanan panggang lainnya.
ADVERTISEMENT

Barley dapat mengurangi rasa lapar

Ilustrasi barley. Foto: Sanit Fuangnakhon/Shutterstock
Sementara untuk barley, mengutip NDTV, termasuk dalam keluarga rumput. Tanaman barley tumbuh di lebih dari 100 negara dan merupakan salah satu tanaman sereal paling populer. Namun barley memang kerap bersaingan dengan gandum, jagung, dan beras. Barley digunakan sebagai pengental untuk sup atau semur, dan juga menjadi campuran dalam makanan panggang. Dalam beberapa resep, kamu bisa menggabungkan tepung barley.
Barley juga digunakan dalam bentuk malt, seperti minuman. Biasanya malt barley menjadi bahan dalam minuman alkohol seperti bir. Berbentuk seperti biji, barley dapat mengurangi rasa lapar kamu berkat kandungan seratnya yang tinggi. Serat larut yang dikenal sebagai beta-glukan, sangat membantu mengurangi lapar dan akhirnya menurunkan berat badan.
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan gandum barley juga memiliki manfaat menurunkan kadar kolesterol pada tubuh. Mengonsumsi barley ternyata dapat menjaga jantung juga,lho.
Nah, kalau kamu ingin menambah list menu sarapan yang sehat, bisa tambahkan gandum dan barley mulai sekarang. Melihat banyak sekali manfaat untuk tubuh, sarapan dengan makanan ini wajib dicoba. Terlebih kedua bahan makanan ini sudah banyak disajikan dalam bentuk produk kemasan.
Penulis: Ade Naura Intania