Perjuangan Skotlandia Menghidupkan Kembali Wisata Wiski di Tengah Pandemi

1 November 2020 11:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wiski khas Skotlandia Foto: Dok.Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Wiski khas Skotlandia Foto: Dok.Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sama seperti industri sampanye yang identik dengan Prancis, Skotlandia dikenal sebagai daerah penghasil wiski terbaik. Daerah lepas pantai barat daya Skotlandia memiliki kumpulan pulau-pulau kecil yang menjadi lokasi pembuatan beberapa wiski ternama dunia; seperti Ardbeg, Lagavulin, dan Laphroaig.
ADVERTISEMENT
Dilansir CNN, ketiga tempat penyulingan wiski kuno tersebut berada di pantai selatan pulau Islay — berbaris di sepanjang jalan pantai. Di dekatnya, dua pulau lain; Pulau Jura dan pulau pegunungan Arran, juga menjadi penghasil wiski Skotlandia.
Dikelilingi lautan Atlantik, ketiganya menjadi tempat penting dalam industri wiski dan perekonomian Skotlandia. Pada tahun 2019, Skotlandia mengekspor 1,3 miliar botol ke 175 pasar di seluruh dunia, menghasilkan 4,9 miliar Poundsterling atau Rp 95 triliun (dengan kurs Rp 19.115).

Dampak virus corona terhadap industri wiski Skotlandia

Penyulingan wiski khas Skotlandia Foto: Dok.Shutterstock
Dampak virus corona yang begitu besar membuat pemerintahan Inggris melakukan lockdown. Akses keluar masuk pulau hanya tersedia melalui kapal, dan orang-orang haru memiliki izin khusus.
ADVERTISEMENT
Sebagai industri non-esensial, semua penyulingan di Skotlandia juga terpaksa ditutup pada 29 Maret 2020. Akibatnya, sepuluh ribu orang yang bekerja di industri wiski Skotlandia, tujuh ribu di antaranya di daerah terpencil seperti dataran tinggi dan pulau-pulau, diberhentikan sementara waktu.
“Semua staf penyulingan (Laphroaig) diberhentikan sementara selama masa lockdown," kata John Campbell, manajer pabrik dari Penyulingan Laphroaig di Islay.
Penyulingan wiski di Pulau Jura, Skotlandia Foto: Dok.Tyler W. Stipp/Shutterstock
Dengan ditutupnya penyulingan, semua pusat rekreasi turis dan hotel juga ikut ditutup. Festival wiski tahunan Islay (Fèis Ìle), yang biasanya membawa ribuan turis pulau itu di bulan Mei, harus dibatalkan.
"Wisata wiski sangat penting bagi kami. Pada tahun 2019, Whisky Association mencatat lebih dari dua juta pengunjung datang ke penyulingan Skotlandia, dan sepersepuluh dari jumlah itu — 200.000 orang datang untuk menetap di Islay. Saya memperkirakan akan memakan waktu dua hingga tiga tahun bagi kami untuk mengembalikan apa yang hilang selama lockdown," ungkap Jane Deakin, manajer Islay House Hotel.
Penyulingan wiski di Pulau Jura, Skotlandia Foto: Dok.13threephotography/Shutterstock
Hal yang sama juga terasa di pulau pengunungan Arran. Untungnya, teknologi dari dua penyulingan modern di pulau itu, Lochranza dan Lagg, dapat dioperasikan oleh satu orang. Karena itu, penyulingan tersebut mendapat dispensasi khusus dari pemerintah Skotlandia yang membuatnya dapat beroperasi kembali sejak 12 Mei. Namun, sayangnya tidak semua penyulingan di pulau dapat seberuntung kedua penyulingan tersebut.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan penyulingan Lagg, Laphroaig adalah penyulingan yang jauh lebih tua dan lebih kompleks. Prosesnya membutuhkan tiga sampai empat orang sehingga mereka tidak dapat beroperasi sebelum kebijakan lockdown diangkat, kata John Campbell, manajer Laphroaig.
"Dalam 40 tahun terakhir, kami tidak pernah tutup selama ini. Saya rasa kami kehilangan sekitar satu juta liter wiski dan kami tidak akan pernah mengatasinya,” ungkap John.
Ilustrasi wisata mencicipi wiski di Pulau Islay, Skotlandia Foto: Dok.13threephotography/Shutterstock
Tampaknya pariwisata wiski di ketiga pulau itu akan sulit bangkit dalam waktu dekat. Di pulau Islay, penyulingan Ardbeg dan Lagavulin hanya dibuka kembali untuk wisata mencicipi minuman alkohol, tanpa tur penyulingan. Sementara, penyulingan Laphroaig belum dibuka kembali sama sekali untuk pengunjung. Begitu pula dengan penyulingan Caol Ila, Bruichladdich, dan Bowmore.
ADVERTISEMENT
Wisata wiski sebenarnya hanya memberikan sedikit tambahan bagi para tempat penyulingan, tetapi berkurangnya penghasilan dari kafe, pembelian oleh-oleh, tasting, serta tur yang diambil turis tetap signifikan. Sampai pemerintah Skotlandia mencabut pembatasannya, jumlah pengunjung dan sumber pendapatan tambahan penyulingan akan terus berkurang.
Reporter: Natashia Loi