Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pola makan gluten-free biasa dilakukan oleh orang-orang dengan celiac disease, salah satu jenis gangguan imun karena alergi protein gluten. Pada kondisi ini, sistem imun tubuh akan merespons kerusakan protein gluten pada usus kecil, dan menyebabkan rasa sakit, kembung, mual, hingga diare.
ADVERTISEMENT
Celiac disease ini juga bisa menghambat penyerapan vitamin dan mineral, serta menurunkan berat badan. Jenis protein gluten sejatinya ditemukan pada berbagai jenis gandum; seperti wheat, rye, barley, serta aneka makanan olahan seperti pasta, roti, dan sereal.
Nah, pola makan gluten-free juga mulai banyak dilakukan untuk tujuan menurunkan berat badan. Banyak orang yang mengklaim, kalau menerapkan pola makan gluten-free tak hanya menurunkan berat badan dengan cepat, tapi juga meningkatkan stamina, kesehatan pencernaan, bahkan membuat kulit lebih bersih.
Benarkah demikian?
Laman Harvard melaporkan, saat pertama kali menerapkan pola makan gluten-free, perubahan yang paling terlihat adalah hilangnya konsumsi roti, pasta, sereal, dan camilan olahan.
Produk-produk tersebut umumnya mengalami banyak proses pengolahan, rendah nutrisi, dan tinggi kalori, sehingga seseorang bisa saja kehilangan sedikit berat badannya setelah menghilangkan produk itu dari pola makannya sehari-hari.
Selain itu, ketika menerapkan pola makan gluten-free, konsumsi makanan yang minim proses dan alami juga lebih banyak. Contohnya, buah-buahan, sayuran, dan gandum seperti beras merah, atau quinoa. Kandungan seratnya yang tinggi bisa membantu menurunkan berat badan dan membuat kita merasa lebih baik.
ADVERTISEMENT
Namun, belum ada penelitian ilmiah yang menunjukkan, kalau menghilangkan asupan protein gluten (pada orang normal) bisa membantu menurunkan berat badan.
Perlu diperhatikan juga, kalau produk berlabel gluten-free yang kita temui di pasaran belum tentu menyehatkan dan bernutrisi. Sebagai contoh, kue, biskuit, atau makanan manis yang gluten-free. Meski tak mengandung protein gluten, tapi kandungan gula dan lemaknya tinggi, membuatnya padat kalori.
Menurut Moch Aldis Ruslialdi SKM CNWC, Certified Nutrition and Wellness Consultant Nutrifood, menerapkan pola makan gluten-free untuk menurunkan berat badan sebenarnya sah-sah saja. Hanya saja, kandungan gula, garam, dan lemaknya (GGL) harus tetap diperhatikan.
"Gluten-free sebenernya secara personal lebih diperuntukkan ke orang-orang yang punya kondisi tertentu atau alergi, misalnya celiac disease. Tapi, kalau untuk orang-orang yang normal sih, lebih diperhatikan tentang GGL-nya sih," ungkap Aldis.
Mengutip dari Cleveland Clinic, tak ada salahnya bila ingin menghindari konsumsi protein gluten, terutama untuk menurunkan berat badan. Tapi, jangan lupa untuk mengonsumsi pola makan seimbang dengan menyantap buah-buahan, sayur, dan kacang legum.
ADVERTISEMENT
Pastikan pula kalau produk gluten-free pilihanmu terbuat dari 100 persen gandum utuh; seperti buckwheat, quinoa, atau beras merah. Perlu diingat juga, kalau berat badan kita akan turun kalau jumlah energi dan kalori yang dikeluarkan tubuh lebih banyak, bukan dengan menghindari protein gluten.