Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ada makanan yang dicari karena sedang hits. Namun, ada pula makanan yang masih digandrungi karena legenda. Gado-gado Bon-Bin salah satunya. Meski tak ada inovasi menu, tempat makan ini masih ramai dikunjungi orang.
ADVERTISEMENT
Teringat ketika kami ngobrol dengan Santhi Serad. Ia pernah bercerita bahwa kebanyakan restoran yang pemiliknya adalah keturunan Tiong Hoa, memang cenderung punya rasa makanan yang kuat. Biasanya mereka jarang berinovasi, tapi menjaga kualitas dan rasa hingga turun temurun.
Itu pula yang jadi alasan hingga kini Gado-gado Bon-Bin masih ramai. Walau letaknya tidak di muka jalan Cikini Raya, banyak yang mampir; dari yang tua maupun muda.
Dinamakan Gado-gado Bon-Bin karena dulunya nama jalan tempat makan ini adalah Jalan Bonbin. Singkatan dari Jalan Kebon Binatang 3.
Saat kumparan datang di jam makan siang, seorang laki-laki paruh baya sedang sibuk mempersiapkan hidangan. Kebanyakan gado-gado dan asinan sayur, meski mereka juga punya menu lain seperti lontong cap go meh, mi ayam, dan bakso. Kami pun memesan gado-gadonya.
Isian gado-gado cukup lengkap. Ada kacang panjang, kangkung, tauge, dan mentimun. Ada pula tahu, kentang, dan telur rebus. Tentu, supaya kenyang pakai lontong.
Gado-gado enak memang ditentukan dari bumbu kacangnya. Bumbu kacang Gado-gado Bon-Bin terasa pekat; agak sedikit asin memang. Supaya tidak merepotkan saat membuatnya, bumbu kacang dibuat dalam jumlah besar. Sambalnya dipisah, jadi kamu tinggal menyesuaikannya dengan selera.
ADVERTISEMENT
Alih-alih kerupuk merah, kamu akan menemukan emping dan sebuah kerupuk besar untuk teman makan gado-gado. Makin sedap dengan es cincau hitam untuk pendamping. Sungguh segar, apalagi di jam makan siang dengan cuaca panas di Cikini.
Uniknya adalah pasangan suami istri yang menjalankan usaha ini. Sementara sang suami sedang sibuk bikin makanan, si istri membantu dan sesekali duduk di meja kasir.
"Resep dari mama saya. Jadi saya dan suami yang lanjutkan," ungkap Oma Lanny disela-sela kesibukannya. Agak sulit mengajaknya ngobrol ia dan suaminya karena memang pesanan tak henti-hentinya datang.
Keduanya yang turun langsung dalam menyajikan seluruh makanan, menjadi kunci kualitas Gado-gado Bon-Bin. Mereka memastikan, sebanyak apa pun pesaing di bisnis kuliner, sejauh mana pun kreasi gado-gado bermunculan, Gado-gado Bon-Bin masih diingat, sebagai sebuah legenda gado-gado di Cikini.
ADVERTISEMENT
Gado-gado Bon-Bin
Alamat: Jalan Cikini IV No.5, RT.14/RW.5, Cikini, Menteng, RT.14/RW.5, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10330
Jam buka: Setiap hari (10.00-17.00)