Perusahaan Ini Kembangkan Inovasi Tepung Bumbu Bervitamin

20 Januari 2021 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ayam goreng tepung. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ayam goreng tepung. Foto: Shutterstock
Beberapa waktu lalu, jagat media sosial tengah membicarakan salah satu perusahaan makanan terkenal di Indonesia. Perusahaan tersebut mencoba menambahkan fortifikasi vitamin dan mineral untuk produk tepung bumbunya.
Bila fortifikasi pangan biasanya ada pada makanan kaleng, kini penambahan zat gizi ada di dalam tepung bumbu. Jika memang terbukti memberikan manfaat bagi masyarakat, produk ini termasuk salah satu inovasi pangan.
Bagi yang belum familier, dilansir healthline, fortifikasi pangan dimaksudkan untuk meningkatkan nutrisi dan manfaat kesehatan pada makanan. Dengan mengonsumsi makanan terfortifikasi, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral harian. Apalagi, untuk orang-orang yang rentan mengalami kekurangan vitamin —seperti anak-anak, wanita hamil, maupun lansia—, makanan terfortifikasi dapat menjadi salah satu alternatifnya.
Vitamin dan mineral bisa saja hilang ketika proses pengolahan makanan, misalnya saat digoreng. Bila dibalut dengan tepung bumbu yang difortifikasi, ada kemungkinan kita tetap bisa menyantap gorengan yang masih mengandung zat gizi yang bermanfaat untuk tubuh.
Nah, ternyata inovasi tersebut dikembangkan oleh Sasa. Lewat unggahan Instagram @sasamelezatkan, CEO PT Sasa Inti, Rudolf Tjandra memberikan pernyataan tertulis terkait timnya yang telah berhasil melakukan inovasi dengan mengembangkan produk tepung bumbu yang mengandung serat pangan, vitamin B2 Dan B9, zat besi, serta zinc dan telah diuji oleh badan laboratorium independen serta mendapat persetujuan dari BPOM.
Mungkin kamu bertanya-tanya, apakah vitamin dari makanan yang digoreng menggunakan tepung bumbu ini tidak hilang? Merujuk pada pernyataan Rudolf, mereka berhasil mempertahankan vitamin dan mineral yang dikandung dalam tepung bumbunya meskipun makanan tersebut telah digoreng.
Uniknya, produk ini pun telah melewati hampir satu tahun proses pengembangan, hingga berhasil mempertahankan nutrisi, vitamin, dan mineral dengan rasa yang tidak berubah untuk formula produk terbarunya ini.
"Sebuah pengambilan keputusan yang seharusnya sulit menjadi mudah apabila kami kembali mengingatkan diri kepada tujuan awal bisnis yaitu membawa kebahagiaan kepada konsumen sama pentingnya dengan mendapatkan laba. Jadi, saat ini dengan izin BPOM, riset dari laboratorium independen, dan uji rasa dari penjuru negeri yang ada telah membuktikan bahwa kami siap untuk menghadirkan tepung bumbu terfortifikasi pertama dari SASA Melezatkan!" jelas Rudolf.
Namun saat ini produk tersebut belum keluar di pasaran. Kabarnya, Sasa akan meluncurkannya pada Februari 2021 mendatang.
“Terlepas dari diskusi yang berkembang di jagat maya tentang isu vitamin yang digoreng akan hilang, inovasi yang dilakukan Sasa merupakan komitmen konkrit sebuah perusahaan untuk bisa memberikan produk terbaiknya patutlah diapresiasi terlebih dimasa sulit pandemi seperti saat ini,” tutup Rudolf.