Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Perusahaan Teknologi Makanan di Israel Bikin Burger Nabati dari Printer 3D
3 Januari 2022 14:55 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tak bisa dipungkiri bahwa dalam beberapa waktu belakangan ini, tren makanan nabati memang meningkat. Tren ini juga diiringi dengan munculnya berbagai inovasi, sebut saja mengganti daging dengan bahan berbasis tanaman. Tak hanya di Indonesia, tren plant-based food ini juga populer di berbagai negara.
Jika biasanya produk olahan daging nabati disajikan dalam bentuk frozen, dan kemudian baru di masak. Seperti halnya produk burger nabati dari perusahaan Impossible Foods dan Beyond Meat. Maka menjadi menjadi berbeda dan unik, adalah burger nabati buatan SavorEat.
Mengutip Reuters, perusahaan teknologi makanan yang baru beroperasi di Israel itu mengembangkan teknologi printer 3D untuk bisa menghadirkan burger nabati bagi setiap pelanggan.
Semakin canggih, karena teknologi pangan ini menggunakan sistem personalisasi sehingga patty bisa dibuat sesuai selera masing-masing pelanggan. Misalnya, mereka bisa mengatur sendiri tingkat kandung lemak dan protein sesuai keinginan. Untuk membuat burger ini bahkan hanya membutuhkan waktu enam menit.
Seperti burger pada umumnya, katrid “tinta” printer 3D ini akan berisi bahan-bahan untuk burger vegetarian ; seperti minyak dan bahan lain. "Ini adalah campuran inovasi alternatif daging dan manufaktur digital di mana kami juga bisa memasak produk," ujar Racheli Vizman, kepala eksekutif SavorEat.
ADVERTISEMENT
Vizman lebih lanjut mengatakan bahwa burger vegetarian yang dibuat oleh pihaknya telah dikombinasi dengan bahan-bahan makanan sehat lain. Ada kentang, buncis, dan kacang polong.
Dengan hadirnya penyajian burger berteknologi tinggi ini semakin meluaskan pangsa pasar makanan nabati di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan alternatif daging oleh konsumen yang sadar akan kesehatan dan lingkungan telah meningkat. Sementara itu, perusahaan rintisan yang telah bertebaran menghadirkan protein alternatif, berhasil mengumpulkan lebih dari USD 3 miliar atau setara dengan Rp 43 triliun pada tahun 2020.
SavorEat kini juga telah bekerja sama dengan perusahaan layanan makanan Yarzin Sela, yang memasok perusahaan teknologi tinggi Israel, dan menjalin kesepakatan dengan Sodexo untuk menyajikan burger vegetariannya ke berbagai universitas di AS.
ADVERTISEMENT
"Ada segmen yang berkembang dari orang yang disebut 'flexitarian' -orang yang secara aktif mencoba mencari alternatif daging untuk mengurangi konsumsi daging mereka," pungkas Vizman
Sebagai rencana ke depan, Oded Shoseyov, ketua dan kepala ilmuwan SavorEat, mengatakan perusahaannya juga sedang mengembangkan sosis babi nabati untuk pasar AS.
Reporter: Destihara Suci Milenia