Plastik Wrap Buah dan Sayur Membuat Sampah Makanan Semakin Bertambah

1 Maret 2022 8:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi buah-buahan dibungkus plastik Foto: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi buah-buahan dibungkus plastik Foto: shutterstock
ADVERTISEMENT
Jika kamu berbelanja ke supermarket, maka akan melihat buah atau sayuran yang dibungkus plastik tipis bening atau disebut juga cling wrap. Ya, pemandangan itu memang lumrah ditemukan di supermarket besar. Beberapa makanan seperti buah dan sayuran, serta sebagian besar makanan segar akan dibungkus atau dibalut oleh cling wrap.
ADVERTISEMENT
Ternyata, hal ini menimbulkan masalah lingkungan, lho. Mengutip The Guardian, sebuah komunitas amal bernama “Wrap” melihat penjualan pisang, brokoli, dan mentimun yang menggunakan plastik; dan menyatakan bahwa cara itu justru membuat limbah makanan semakin bertambah.
Marcus Gover kepala eksekutif Wrap mengatakan bahwa plastik hanya melindungi makanan untuk sementara. Nyatanya, penelitian telah menemukan bahwa bungkus plastik "tidak selalu bisa memperpanjang umur produk segar yang belum dipotong".
Gover menambahkan, "ini justru sebenarnya dapat meningkatkan limbah makanan.” Sebab, orang-orang tidak akan memikirkan bahwa plastik seperti ini menjadi salah satu faktor yang ternyata bisa meningkatkan limbah. "Kami menemukan bahwa menyimpan makanan dalam lemari es (bersuhu) di bawah lima derajat, contohnya apel (kesegarannya) akan lebih tahan hingga beberapa hari bahkan beberapa minggu," kata Gover.
Ilustrasi buah di supermarket yang terbungkus plastik cling wrap. Foto: Arctic ice/Shutterstock
Komunitas Wrap menggunakan lima item makanan dalam penelitiannya; apel, pisang, brokoli, mentimun, dan kentang, Mereka menyimpannya dalam kemasan asli yang longgar –tak rapat seperti ketika menggunakan plastik cling wrap. Rupanya cara ini justru bisa mengurangi limbah makanan lantaran bahan-bahan tersebut bisa lebih tahan lama.
ADVERTISEMENT
Wrap juga menghitung jumlah makanan yang terbuang bila masyarakat masih menggunakan plastik pembungkus. Mereka memperkirakan, jika kelima bahan makanan tersebut –tidak dibalut cling wrap–, maka bisa mengurangi lebih dari 10.300 ton plastik dan sekitar 100.000 ton makanan setiap tahunnya.
Kendati demikian penemuan yang ada masih perlu penelitian lebih lanjut. Wrap memiliki tujuan untuk mengurangi sampah makanan, terlebih limbah makanan dengan pembungkus plastik agar tak semakin mencemari lingkungan.
Ilustrasi plastik di supermarket untuk membungkus buah dan sayur. Foto: wavebreakmedia/Shutterstock
Seperti di Indonesia, mungkin hal ini juga bisa dicoba. Apalagi, menurut data riset FoodCycle, sejak tahun 2000 hingga 2019, sampah makanan di Indonesia jumlahnya mencapai 23-48 juta ton. Jumlah limbah makanan di Indonesia dalam satu tahun setara dengan makanan yang dapat dikonsumsi oleh 28 juta orang.
ADVERTISEMENT
Nah, maka itu kamu bisa, lho belajar untuk mulai memilah sampah agar tidak menjadi limbah yang mencemari lingkungan. Kurangi juga penggunaan plastik sebagai pembungkus makanan, ya. Kamu bisa menggantinya dengan wadah atau kotak penyimpanan yang bisa dipakai berulang kali.
Penulis: Ade Naura Intania