Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Saat sedang menggemari makanan tertentu, tak jarang kita jadi menyantapnya terlalu sering, bahkan hampir setiap hari. Apalagi kalau sudah malas dan bingung memikirkan mau makan apa, ujung-ujungnya, ya kembali ke menu kesukaan.
ADVERTISEMENT
Meski terlihat simpel dan enggak ribet, tapi ternyata mengonsumsi makanan yang itu-itu saja bisa berdampak buruk bagi kesehatan, lho. Sebab, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, kita perlu menyantap makanan yang beragam.
Kira-kira, apa yang akan terjadi kalau pola makan kita kurang bervariasi? Berikut ulasan selengkapnya:
1. Bisa memicu defisiensi nutrisi
Tubuh kita membutuhkan makronutrisi dan mikronutrisi yang beragam. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kita harus mengonsumsi makanan yang sangat beragam, khususnya buah dan sayuran.
Menurut Wesley Delbridge, RDN, seperti dilansir The Healthy, usahakan untuk menyantap buah dan sayuran berwarna-warni. Sayuran beku juga bisa jadi alternatif, mengingat kandungan nutrisinya yang setara dengan sayuran segar, dan tak cepat membusuk.
2. Bisa mengganggu kesehatan pencernaan
Mengonsumsi makanan yang bervariasi akan menciptakan 'lingkungan' pencernaan yang baik, sehingga meningkatkan pertumbuhan bakteri baik. Peningkatan jumlah bakteri baik pada pencernaan dapat bermanfaat untuk sistem imun tubuh.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, kalau kita makan makanan yang kurang beragam, bakteri baik akan sulit berkembang, membuat kinerja pencernaan kurang maksimal.
3. Memperlambat penurunan berat badan
Sedang ingin menurunkan berat badan ? Sebaiknya, perbanyak variasi makanan sehat yang kamu konsumsi setiap harinya. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS One menemukan, orang yang konsumsi makanannya lebih variatif, mampu menurunkan berat badan lebih cepat ketimbang mereka yang mengonsumsi makanan itu-itu saja.
4. Mencegah rasa bosan
Sekali dua kali mungkin kita masih menikmatinya, tapi kalau sudah terlalu sering makan makanan tersebut --apalagi hampir setiap hari-- pasti akan bosan juga. Menurut Delbridge, menyantap makanan seharusnya jadi sesuatu yang menyenangkan, dan kita harus selalu bahagia saat mengonsumsinya.
Oleh karena itu, usahakan untuk menikmati makanan yang berbeda setiap harinya, dan pertemukan lidah dengan masakan serta cita rasa baru. Cara tersebut dapat meningkatkan antusiasme kita dalam menikmati makanan.
ADVERTISEMENT
5. Bisa menyebabkan gangguan metabolik
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition pada tahun 2015 menemukan, seseorang dengan pola makan bervariasi memiliki risiko gangguan metabolik yang lebih rendah, sehingga terhindar dari penyakit jantung dan diabetes.
Selain itu, pola makan yang beragam juga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol, lemak berlebih, serta tekanan darah.
6. Berisiko kelebihan nutrisi tertentu
Bila kamu mengonsumsi satu makanan tertentu terlalu banyak, kesehatan tubuh bisa berisiko. Misalnya, terlalu banyak makan kunyit, bisa berdampak negatif pada penggumpalan darah dan fungsi organ hati.
Konsumsi ikan berjenis predator seperti tuna setiap hari, juga bisa menimbulkan risiko keracunan merkuri. Bila ingin menyantapnya dalam rentang waktu sering, sebaiknya pilih jenis ikan yang rendah merkuri. Misalnya, salmon, makarel, atau teri.
ADVERTISEMENT
7. Melemahkan sistem kekebalan tubuh
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition, pola makan yang bervariasi bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ini akan membantu seseorang terhindar dari infeksi. Sebaliknya, mereka yang pola makannya kurang beragam cenderung lebih mudah sakit karena kekebalan tubuhnya yang melemah.