Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Penyanyi pop Ariana Grande diketahui pernah membatalkan dua tur konser dunianya di Florida lantaran terserang alergi tomat. Melalui postingan Instagramnya tahun lalu perempuan kelahiran 26 Juni 1993 itu mengaku merasakan sakit bak menelan kaktus.
ADVERTISEMENT
"Saya mengalami reaksi alergi dari tomat, dan tenggorokan saya seperti tertutup. Masih terasa seperti saya menelan kaktus, namun perlahan kini sudah membaik. Terima kasih semua atas cinta dan pengertiannya," tulisnya dalam caption postingan pemberitahuan Ariana kala itu.
Rupanya menurut penelitian Food Allergy Research and Education (FARE), diperkirakan ada 15 juta orang Amerika Serikat memiliki alergi terhadap makanan. Bahkan anak-anak lebih mungkin terserang penyakit yang terkadang disepelekan ini.
Dikutip dari Healthline, alergi makanan tersebut biasanya menyerang ketika sistem kekebalan tubuh sedang menurun, kemudian memunculkan reaksi berupa tanda-tanda; seperti gatal-gatal, sakit perut, mual, hidung tersumbat, hingga diare.
Menurut asisten kepala alergi dan imunologi di Northwell Health di Great Neck, New York, yang dirasakan Ariana Grande ini jarang sekali.
ADVERTISEMENT
“Alergi tomat pada anak-anak atau orang dewasa relatif tidak umum dan pada orang dewasa. Alergi tomat sejatinya bukan hal biasa, ” kata Ponda kepada Healthline.
Selain itu, jika seseorang mengalami alergi tomat , maka biasanya mereka juga akan bereaksi terhadap jenis terong-terongan lainnya --termasuk kentang.
Namun Ponda mendiagnosa, bahwa yang dirasakan Ariana dapat disebut sebagai sindrom alergi oral (OAS). Dalam hal ini, gejalanya dapat dilihat seperti yang Ariana rasakan, yakni tenggorokan atau mulut gatal akibat dari tertelannya serbuk sari dalam buah-buahan atau sayuran. Ketika sistem kekebalan tubuh melemah, kemudian serbuk sari dari buah atau sayuran tertelan, maka memicu reaksi alergi serupa.
Ponda melanjutkan, alergi seperti ini jarang sekali terjadi. Namun ada beberapa jenis alergi lainnya yang lebih umum; seperti alergi susu (laktosa intoleran), kacang-kacangan, telur, seafood, dan gluten (celiac).
ADVERTISEMENT