Ramai Aksi Melempar Makanan ke Lukisan Mahal, Ternyata Ini Alasannya

26 Oktober 2022 14:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivis "Just Stop Oil" menempelkan tangan ke dinding setelah melemparkan sup ke lukisan van Gogh "Sunflowers" di Galeri Nasional di London, Inggris, Jumat (14/10/2022). Foto: Just Stop Oil via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Aktivis "Just Stop Oil" menempelkan tangan ke dinding setelah melemparkan sup ke lukisan van Gogh "Sunflowers" di Galeri Nasional di London, Inggris, Jumat (14/10/2022). Foto: Just Stop Oil via Reuters
ADVERTISEMENT
Aksi sekelompok aktivis lingkungan melempar makanan belakangan ini sempat ramai di kalangan warga Belanda. Bukan ke sembarang target, sasaran aksi tersebut adalah lukisan maha karya beberapa pelukis terkenal di dunia.
ADVERTISEMENT
Mengutip Food and Wine, aksi melempar makanan ke lukisan terkenal kembali terjadi. Sekelompok aktivis yang menamai kelompok mereka The German group Last Generation ditangkap karena melemparkan kentang tumbuk ke lukisan "Grainstacks” karya Claude Monet.
Aksi tersebut berlangsung di museum Barberini, Potsdam, Belanda. Karya seni itu dibeli melalui lelang pada tahun 2019 dengan harga lebih dari 110 juta dolar AS atau setara dengan Rp 1,7 triliun. Beruntungnya, lukisan tersebut ditampilkan di balik kaca pelindung untuk mencegah kerusakan.
"Kita berada dalam bencana iklim dan yang kalian takutkan hanyalah sup tomat atau kentang tumbuk di atas lukisan. Kalian tahu apa yang saya takutkan? Saya takut karena ilmuwan memberi tahu kita bahwa kita tidak akan bisa memberi makan keluarga kita pada tahun 2050," ujar salah satu aktivis.
ADVERTISEMENT
Peristiwa melemparkan makanan ke karya seni merupakan sebuah senjata yang digunakan aktivis lingkungan untuk mengingatkan masyarakat akan kondisi bumi yang semakin rusak. Kejadian serupa sebelumnya juga pernah terjadi di Inggris.
Aktivis melemparkan tomat pada lukisan karya Vincent van Gogh yang berjudul “Sun Flower” di Galeri Nasional, London, Inggris. Lukisan bersejarah tersebut ditaksir bernilai seharga 81 juta dolar atau setara dengan Rp 1,2 triliun. Kemudian pengunjuk rasa ini menempelkan tangan mereka ke dinding.
“Apakah itu lebih berharga daripada makanan? Lebih berharga dari keadilan? Apakah kalian lebih peduli tentang perlindungan lukisan atau perlindungan planet dan orang-orang kita?," ungkap salah satu pengunjuk rasa.
Lukisan bersejarah, Mona Lisa pun juga menjadi sasaran aksi ini. Pada Mei 2022 lalu, seorang laki-laki melemparkan kue ke lukisan bersejarah tersebut. Alasan orang tersebut melakukan aksinya adalah mengingatkan khalayak untuk pikirkan kesejahteraan bumi. Di mana seperti saat ini, banyak orang-orang yang telah menghancurkan bumi dengan merusak lingkungan.
ADVERTISEMENT
Penulis: Monika Febriana