Rekan Juri MasterChef Ini Ungkap Sifat Asli Gordon Ramsay: Tidak Galak
PerbesarADVERTISEMENT
Terkenal galak atau suka marah-marah, Gordon Ramsay ternyata memiliki sifat dan perilaku yang berbeda 180 derajat saat di balik layar televisi. Sifat asli Ramsay ini diungkap oleh salah satu rekan juri di MasterChef.
ADVERTISEMENT
Siapa, sih yang tidak kenal Gordon Ramsay?
Sebagai salah satu juri MasterChef , Gordon Ramsay terkenal akan komentar pedasnya kepada para peserta. Karakter tegas dengan komentar yang pedas di televisi, seperti telah melekat pada chef berusia 56 tahun ini. Konon hal tersebut berbanding terbalik, lho saat di balik layar.
Mengutip Insider, sikap asli Gordon Ramsay diungkap oleh salah satu rekannya yaitu Aarón Sánchez. Telah bekerja sama selama lebih 6 tahun sebagai juri MasterChef, Aarón mengungkapkan perasaannya selama bekerja dengan salah satu chef top dunia ini.
Menurut Aarón, Gordon Ramsay memiliki sikap yang baik. Bahkan dia juga berani menyebutkan kalau Ramsay merupakan laki-laki terbaik yang pernah ditemui. Hal itu berbanding terbalik dengan sifat Ramsay yang sering ditampilkan di televisi.
ADVERTISEMENT
“Dia adalah laki-laki yang sayang keluarga dan dia juga suka membuat orang lain menjadi lebih baik. Dia hanya tidak ingin omong kosong,” ujar Aarón .
Tidak hanya baik, Gordon Ramsay juga ternyata memiliki sifat iseng. Hal itu diungkap oleh Aarón saat menceritakan kenangan favoritnya bersama Ramsay. Momen ketika dirinya Gordon Ramsay berlomba membuat roti selai kacang terbanyak menjadi favorit chef ini.
Momen kebersamaan tersebut diunggah dalam video YouTube milik Gordon Ramsay. Challenge tersebut berisi lomba antara dua chef ini untuk membuat roti selai kacang terbanyak dalam waktu terbatas.
"Saya mencoba untuk mengalahkannya karena saya sangat kompetitif, dan kemudian saya tidak bisa mengambilnya (selai kacang). Gordon bilang, 'Aku membekukannya!’,” kenang Aarón sambil tertawa
ADVERTISEMENT
Dalam video tersebut, terlihat kalau Ramsay prank Aarón dengan memberikan selai yang telah dibekukan. Sehingga Aarón mengalami kesulitan pada saat ingin mengoleskannya ke roti. Video tersebut ditutup oleh canda tawa kedua koki ini.
Penulis: Monika Febriana