Rela Antre 1,5 Jam Demi Bisa Mencicipi Lupis Legendaris di Yogyakarta Satu Ini

3 Juli 2023 10:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lupis Mbah Satinem, kuliner legendaris Yogyakarta yang sudah ada sejak 1963 (24/6/23) Foto: Azalia Amadea/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Lupis Mbah Satinem, kuliner legendaris Yogyakarta yang sudah ada sejak 1963 (24/6/23) Foto: Azalia Amadea/Kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tangan keriput nan mungil mbah Satinem masih cekatan melayani pesanan lupis para pelanggannya yang sudah mengantre sejak jam setengah 6 pagi. Perempuan berusia 78 tahun itu terlihat dikerumuni para pembeli yang sudah memegang nomor antrean.
ADVERTISEMENT
Saya mendapat nomor antrean 38, yang saat itu mbah Satinem baru melayani pesanan nomor 8. Kebayang, kan lama antre saya seperti apa?
Tapi tak apa, saya penasaran pengin mencicipi jajanan pasar buatan mbah Satinem yang legendaris di Yogyakarta ini.
Mbah Satinem yang kumparanFOOD temui beberapa waktu lalu (24/6), mengisahkan kepada kami bahwa awalnya dia berjualan keliling kampung.
"Awalnya jualan keliling kampung terus sekarang menetap, jualannya sudah sejak 1963," katanya.
Lupis Mbah Satinem, kuliner legendaris Yogyakarta yang sudah ada sejak 1963 (24/6/23) Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Di sudut Jalan Bumijo (tepatnya di samping Hotel Khas Tugu) mbah Satinem setiap harinya melayani para pelanggan. Dia biasa berjualan hingga lupisnya habis. Ya, sekitar sampai jam 9 atau 10 pagi biasanya dagangannya sudah ludes.
Kalau mau menikmati jajanan pasar buatan mbah Satinem, jangan lupa mengambil nomor antrean terlebih dahulu. Nomor antrean dimulai dari nomor 1 sampai 50. Kalau sudah habis nomor tak akan diulang.
ADVERTISEMENT

Jualan Lupis sampai 10 Kilogram!

Lupis Mbah Satinem, kuliner legendaris Yogyakarta yang sudah ada sejak 1963 (24/6/23) Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Mbah Satinem yang ditemani anak dan cucunya saat berjualan, mengaku bisa menjual lupis hingga 10 kilogram saat akhir pekan.
"Kalau akhir pekan bisa bawa 8 sampai 10 kilo," ungkap cucu mbah Satinem.
Lupis buatan mbah Satinem ini terkenal lembut dan kenyal; yang membuat lupisnya spesial adalah siraman saus gula merah kental. Gula merah dengan warna cokelat kehitaman itu terasa harum dengan terasa sedikit rasa jahe di akhir.
Lupis Mbah Satinem, kuliner legendari Yogyakarta yang sudah ada sejak 1963 (24/6/23) Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Legitnya gula merah mampu membuat lupis lembut menjadi nikmat. Selain lupis, mbah Satinem juga berjualan jajanan pasar lain, seperti tiwul, cenil, dan gatot singkong.
Seporsi lupisnya saja ataupun jajanan pasar lengkap dibanderol Rp 10 ribu saja.
Di lapak sederhana mbah Satinem ini juga ada gorengan (risol) dan peyek kacang. Kamu juga bisa menikmati jamu-jamuan layaknya kunyit asam.
Lupis Mbah Satinem, kuliner legendari Yogyakarta yang sudah ada sejak 1963 (24/6/23) Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Rasa jajanan pasar yang ringan ini rupanya cocok untuk jadi menu sarapan pagi.
ADVERTISEMENT
Nah, kalau kamu sedang di Jogja, tidak ada salahnya mencicipi kuliner legendaris satu ini. Namun kamu harus sabar-sabar mengantre, ya, atau datanglah lebih pagi agar dapat nomor antrean awal.