Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Tak cuma terkenal akan hidangan mi beras (sebut saja pho, atau bun cha), Vietnam juga punya satu kuliner ikonik lainnya, yakni fried spring roll. Makanan yang satu ini, biasanya disajikan dalam acara peringatan kematian atau perayaan hari besar di Vietnam.
ADVERTISEMENT
Menariknya, ia punya julukan berbeda di dua wilayah. Orang-orang Vietnam bagian utara menyebutnya sebagai 'nem rán', sedangkan orang di bagian selatan mengenalnya dengan nama 'chả giò'. Meski punya sebutan berbeda, tapi komposisinya tetap sama.
Hidangan fried spring roll terdiri dari daging cincang (bisa babi, udang, kepiting, bahkan siput), jamur, dan potongan aneka sayuran. Isian tersebut, dibalut dengan semacam kulit lumpia yang terbuat dari beras, lalu digoreng hingga cokelat keemasan.
Salah satu kedai untuk makan enak cha gio yang populer di Ho Chi Minch adalah Quan 94. Saking populernya, bahkan ada restoran lain di sepanjang jalan yang menggunakan nama sama. Kedai Quan 94 yang asli lokasinya paling dekat dengan perempatan lampu lalu lintas.
Seluruh hidangan yang disajikan oleh kedai Quan 94 terbuat dari olahan daging kepiting; mulai dari sup kepiting, mien xao cua be (bihun tumis campur jamur dan daging kepiting), kepiting panggang, daging kepiting goreng tepung dengan saus asam manis, hingga cha gio cua (fried spring roll isi daging kepiting).
ADVERTISEMENT
Sebagai pengisi perut di siang hari, kumparan memesan menu cha gio cua. Satu porsinya terdiri dari lima potong spring roll, disajikan bersama bihun, sayuran hijau, dan sepiring kecil saus dengan acar wortel.
Ukuran cha gio-nya cukup besar, bahkan satu porsi saja bisa disantap untuk dua sampai tiga orang. Tiap potongannya pun sangat padat, berisi daging kepiting yang sudah dicincang sampai halus. Kulit lumpianya tipis, membuat isian dagingnya tetap mendominasi.
Teksturnya renyah, menciptakan bunyi 'kress!' saat digigit. Pada gigitan kedua, lidah akan bertemu dengan kelembutan daging kepiting cincang. Kepitingnya terasa gurih dan tak meninggalkan aroma amis sama sekali.
Nah, cara terbaik untuk menikmati fried spring roll selayaknya orang Vietnam adalah membalut potongan cha gio tersebut dengan daun selada, bihun, dan rempah segar lainnya. Setelah itu, cocolkan ke dalam saus asam manis yang terbuat dari campuran saus ikan dan cuka.
ADVERTISEMENT
Bihunnya pun terasa kenyal dan lembut. Uniknya, dalam keadaan kering, si bihun cenderung lengket lalu menempel satu sama lain. Namun, saat kami mencelupkannya bersama saus cuka, tiap helaian bihun langsung terpisah dan jadi lembut.
Bila dibandingkan street food Vietnam lainnya, sajian cha gio cua ini memang lebih mahal. Yakni seharga 160 ribu Vietnam Dong (VND) atau setara dengan Rp 97 ribu.
Kendati demikian, porsi hidangannya bisa dinikmati bersama-sama, dan kualitasnya pun sebanding dengan harganya. Bahkan, meski menyantapnya berdua, perut kami sudah terasa penuh dan kenyang.
Bila berkunjung ke Ho Chi Minh, sempatkanlah makan enak di kedai Quan 94 untuk merasakan sensasi lain menikmati daging kepiting.
Quan 94
94 Dinh Tien Hoang, District 1, Dakao Ward, Ho Chi Minh City, Vietnam
ADVERTISEMENT
Jam buka: Setiap hari, (10.00 - 22.00 WIB)