Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Riset: Afrika Selatan Negara Paling Tidak Sehat di Dunia, Tinggi Konsumsi Daging
23 Februari 2022 13:42 WIB
·
waktu baca 2 menit![Warga mengantre pembagian paket makanan di Afrika Selatan. Foto: Reuters/ Mike Hutchings](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1587128266/hujydwdgedcnrdqicr7p.jpg)
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini sebuah studi menyatakan bahwa Afrika Selatan adalah negara paling tidak sehat di dunia, mengapa bisa seperti itu?
ADVERTISEMENT
Menurut sebuah studi baru yang dilakukan oleh situs perbandingan asuransi Compare The Market, mereka melakukan penelitian untuk negara-negara tersehat dan tidak sehat. Negara-negara tersebut merupakan bagian dari Organisasi untuk Pembangunan Ekonomi dan Kerjasama.
Mengutip Sunday Times, Compare The Market mengatakan, "Penelitian ini melihat faktor-faktor hidup, seperti, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, obesitas orang dewasa dan tingkat vaksinasi. Skor dihitung secara keseluruhan sesuai masing-masing negaranya dan diberi peringkat.”
Hasilnya, Afrika Selatan berada di puncak dalam daftar negara-negara tidak sehat, diikuti oleh Brasil dan Indonesia. Rusia dan Amerika Serikat juga masuk dalam daftar negara tidak sehat.
Lebih lanjut dalam studi tersebut mengungkapkan statistik mulai dari; kebiasaan merokok tembakau saat ini (31,4 persen), konsumsi alkohol (7,3 liter), obesitas di kalangan orang dewasa (28,3 persen), hingga tingkat vaksinasi (81 persen).
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, penelitian ini menemukan bahwa Jepang menjadi negara tersehat di dunia dan memiliki harapan hidup tertinggi; yakni 84,2 tahun. Dengan tingkat obesitas yang rendah (4,3 persen) dan konsumsi alkohol (7,2 persen), serta tingkat vaksinasi tinggi (94,5 persen).
Lebih lanjut, pada 2016, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 28,3 persen orang dewasa di Afrika Selatan mengalami obesitas. Ini adalah tingkat obesitas tertinggi, untuk negara-negara Afrika sub-sahara yang dicatat oleh WHO.
CEO Heart and Stroke Foundation SA Prof Pamela Naidoo juga mengatakan "Sebagai sebuah negara, kami memiliki salah satu tingkat kelebihan berat badan dan obesitas tertinggi di dunia, kontributor utama penyakit kardiovaskular, yang sekarang dikenal sebagai komorbiditas serius dalam hal COVID-19.”
Sementara mengutip Daily Maverick, menjelaskan 84 persen orang Afrika Selatan makan daging hampir setiap hari. Orang dewasa di Afrika Selatan rata-rata mengonsumsi pati dan daging sebagai makanan utamanya, dengan sedikit sayuran. Rupanya, daging dimakan rata-rata empat kali seminggu; dan yang paling disukai adalah daging merah, serta ayam juga menjadi hidangan mereka.
ADVERTISEMENT
Rupanya kebiasaan makan tinggi lemak ini menjadi salah satu penyebab masyarakat Afrika Selatan mengalami obesitas. Terlebih mereka kurang dalam mengonsumsi sayuran.
Penulis: Ade Naura Intania