Riset: French Fries dan Jenis Gorengan Lain Tingkatkan Risiko Depresi

3 Mei 2023 15:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Frech fries atau kentang goreng Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Frech fries atau kentang goreng Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
French fries atau kentang goreng umumnya menjadi menu favorit saat kita makan di restoran cepat saji. Menu ini juga menjadi pilihan bila kita bosan makan nasi. Tapi, sayangnya penelitian terbaru menyebut kebiasaan makan french fries dan jenis sajian gorengan lain bisa meningkatkan risiko gangguan mental.
ADVERTISEMENT
Studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah PNAS pada 24 April 2023 menyebut adanya hubungan jelas antara konsumsi makanan gorengan –terutama kentang goreng– dengan risiko depresi serta kecemasan yang lebih tinggi.
Hasil temuan ini diungkapkan oleh para peneliti dari Universitas Zhejiang di China. Mereka melibatkan 140.000 peserta selama kurang lebih 11 tahun.
Mengutip Eat This, secara khusus, temuan para peneliti menunjukkan bahwa sering makan gorengan dikaitkan dengan risiko kecemasan 12 persen lebih tinggi dan risiko depresi 7 persen lebih tinggi.
Ilustrasi depresi. Foto: Shutterstock
Kaitan antara kebiasaan makan gorengan dan gangguan kesehatan mental tersebut terutama sangat berpengaruh terhadap laki-laki dan anak muda.
Lebih lanjut, peneliti mengungkapkan bahwa kandungan zat bernama akrilamida dalam makanan digoreng, adalah penyebab utama dari potensi efek samping antara makanan dan gangguan mental.
ADVERTISEMENT
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), akrilamida dapat terbentuk dalam makanan nabati seperti kentang yang dimasak dengan suhu tinggi; seperti menggoreng atau memanggang.

Efek samping gorengan terhadap tingkat depresi pernah diteliti sebelumnya

Ilustrasi menggoreng ayam Foto: Shutter Stock
Rupanya, menurut ahli nutrisi Mike Bohl, MD, MPH, ALM efek dari makanan yang digoreng dan gangguan mental ini juga sudah pernah diteliti sebelumnya. Hanya saja tidak melibatkan manusia, melainkan hewan yakni ikan zebra.
Ikan zebra yang menjadi objek utama penelitian juga mengalami gangguan mental, dengan menunjukkan perilaku "kecemasan serta depresi". Para ikan menampakkan dirinya yang berdiam dalam tangki gelap tanpa menunjukkan aktivitas berenang atau sosialisasi dengan ikan lain.
Hubungan antara akrilamida dalam makanan yang digoreng dengan depresi dan kecemasan, adalah salah satu hipotesis yang diajukan para peneliti; tetapi penelitian pada ikan zebra terdahulu dinilai sangat terbatas lantaran tak melibatkan manusia.
ADVERTISEMENT
Bohl juga menilai adanya kemungkinan pada setiap orang yang mengalami depresi memiliki ketertarikan berlebih pada makanan yang digoreng.
"Mungkin saja daripada gorengan yang menyebabkan kecemasan atau depresi, orang dengan kecemasan atau depresi lebih tertarik pada gorengan," katanya.
Jadi, dengan adanya penelitian terbaru yang melibatkan manusia ini diharapkan masyarakat dapat lebih berhati-hati dan membatasi jumlah konsumsi makanan yang digoreng. Terlebih makanan yang digoreng, seperti french fries juga tinggi kalori dan lemak jenuh yang bisa membahayakan bukan hanya kesehatan mental, melainkan organ tubuh lainnya, semisal jantung.