Riset: Kacang Kurangi Risiko Stroke dan Penyakit Jantung

Ilustrasi Kacang-kacangan Foto: Shutterstock/Liliya Kandrashevich

Kacang-kacangan merupakan teman baik para pelaku diet. Mengganti camilan dengan kacang-kacangan —tentunya yang tidak digoreng-- diduga ampuh membantu penurunan berat badan. Pasalnya, makanan sehat yang satu ini mengandung lemak yang baik untuk tubuh serta protein, vitamin, dan mineral.

Tak hanya itu, sebuah studi yang dipresentasikan di ESC Congress 2019 mengungkap bahwa makan kacang bisa menekan risiko kematian dari serangan jantung dan stroke.

Bukan kacang goreng, ya! Para peneliti menggunakan walnut, almond, dan pistachio tanpa garam. Peneliti melibatkan 5.432 orang berusia 35 tahun ke atas.

Kesehatan mereka dipantau sejak 2001 dengan kuisoner tentang frekuensi makanan juga. Mereka juga diwawancara setiap dua bulan sekali untuk memantau apakah ada masalah di sistem kardiovaskular.

Mereka yang makan kacang-kacangan ini dua kali seminggu, mengalami pengurangan resiko kematian akibat penyakit kardiovaskular hingga 17 persen.

Penelitian ini juga mengungkap bahwa yang makan kacang-kacangan dua kali seminggu punya resiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah daripada yang makan hanya satu kali seminggu.

Kacang walnut Foto: Pixabay

Dilansir Independent, Dr Noushin Mohammadifard dari Isfahan Cardiovascular Research Institute, Iran mengungkap bahwa kacang merupakan sumber lemak tak jenuh, protein, mineral, vitamin, serat, fitosterol dan polifenol yang baik untuk kesehatan jantung.

“Kacang sebaiknya dikonsumsi mentah, dalam keadaan segar. Pasalnya, lemak tak jenuh bisa teroksidasi dan membuatnya jadi berbahaya,” jelasnya.

Lebih jauh, Society of Cardiology memasukkan konsumsi 30 gram kacang-kacangan unsalted per hari dalam kategori diet sehat. Jadi, porsi ini bisa jadi acuan kamu untuk yang ingin mengganti camilan dengan kacang-kacangan.