Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Ibarat candu, rasa pedas biasanya tidak bisa terlepas dari penyukanya. Beberapa bahkan tidak bisa makan bila tidak ditemani sambal. Kalau tidak ada sambal, ya sambil menggerus cabai rawit.
ADVERTISEMENT
Ada sebuah kabar gembira bagi para penyuka pedas, para ilmuan menemukan bahwa cabai bisa mengatasi kanker.
Sebuah penelitian di Universitas Marshall, Virginia Barat meneliti efek capsaicin --senyawa pada cabai-- pada tiga jenis sel kanker pada tikus di laboratorium. Mereka menemukan senyawa ini mampu menghentikan langkah pertama penyebaran kanker, bernama metastasis.
Tikus yang melawan kanker metastasis dan mengkonsumsi capsaicin memiliki area sel kanker agresif lebih kecil di paru-paru mereka.
Temuan ini dipresentasikan pada American Society for Investigative Pathology di Orlando, Florida.
Jamie Friedman, seorang kandidat PhD yang memimpin penelitian, mengungkap bahwa senyawa capsaicin dari cabai bisa jadi terapi baru untuk memerangi metastasis pada pasien kanker paru-paru
"Kanker paru-paru dan lainnya biasanya bermetastasis ke lokasi sekunder; seperti otak, hati atau tulang. Ini membuatnya sulit untuk diobati," ungkap Friedman bila dikutip Daily Mail.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 7:06 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini