Risiko Minuman Cokelat untuk Kesehatan

6 Mei 2019 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi minuman cokelat Foto: dok.pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minuman cokelat Foto: dok.pixabay
ADVERTISEMENT
Cokelat panas memang nikmat dikonsumsi terutama saat cuaca dingin. Rasa susu yang gurih berpadu manisnya cokelat akan terasa saling melengkapi. Minuman ini juga mengenyangkan, terlebih bila disajikan panas dengan kental manis.
ADVERTISEMENT
Di balik rasanya yang nikmat rupanya minuman cokelat menyimpan risiko yang patut dipertimbangkan. Mengutip buku "Ragam Minuman Indonesia" yang ditulis Murdijati Gardjito, Umar Santoso, dan Eni Harmayani mengungkapkan jika proporsi komponen minuman cokelat saat ini sudah bervariasi.
Dalam penelitian buku berjudul "Kakao, Cokelat, dan Kesehatan" milik Mulato, S., dan Suharyanto sejatinya biji kakao mengandung 54 persen lemak, 25 persen karbohidrat, 11 persen protein, tiga persen senyawa antioksidan, kurang dari tiga persen senyawa penyegar, dan kurang dari dua persen mineral.
Lemak kakao dapat menghasilkan energi sebesar 9 kkal/gram, sedangkan karbohidrat dan proteinnya hanya menghasilkan energi sebesar 4,1 kkal/gram.
Dari komposisinya, kandungan gizi cokelat baik untuk kesehatan. Namun variasi minuman cokelat yang kerap menambahkan komponen lainlah yang bisa mengubah efek kesehatan dari minuman ini.
Ilustrasi minuman cokelat Foto: dok.pixabay
Kandungan kakao asli jadi tergeser bahan tambahan lain. Ada gula, susu, lemak non-kakao, pewarna, pemanis buatan, dan penyedap. Biasanya penambahan itu dilakukan untuk memenuhi keinginan konsumen.
ADVERTISEMENT
Keberadaan bahan tambahan dalam cokelat berpengaruh pada kecepatan penyerapan antioksidan dalam tubuh. Diduga senyawa protein yang ada dalam bahan tambahan bereaksi dengan senyawa polifenol. Akibatnya, fungsi polifenol sebagai antioksidan berkurang.
Mengutip Health.harvard.edu, bahan tambahan pada cokelat juga dapat menambahkan kandungan lemak dan gula yang mengurangi efek kesehatan kakao. Maka tak heran jika minuman cokelat kerap menyebabkan kegemukan atau kenaikan jumlah lemak dalam tubuh. Bahkan gulanya pun dapat meningkatkan indeks glikemik tubuh.
Nah, siapapun yang sedang melakukan diet sebaiknya hindari cokelat. Kamu bisa menggantinya dengan mengkonsumsi cokelat yang mengandung 100 persen kakao seperti dark chocolate. Begitu pula dengan minuman cokelat pilihlah yang mengandung kakao alami.