Sabar Mengantre Demi Makan Nasi Padang di Warung Legendaris Lapau Nasi Jaya

25 Mei 2022 12:55 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aneka lauk khas Padang di warung Nasi Lapau Jaya. Foto: Azalia Amadea/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aneka lauk khas Padang di warung Nasi Lapau Jaya. Foto: Azalia Amadea/kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap ditawari makan nasi padang rasanya saya tidak pernah menolak. Bagaimana bisa? Deretan lauk laiknya rendang, dendeng balado, gulai tunjang, hingga gajebo dengan kuah santan kental nan kaya rempah, selalu sukses membuat selera makan meningkat seketika.
ADVERTISEMENT
Begitu juga saat tak sengaja melintas di kawasan Cikini, Menteng. Saya agak terkejut lantaran melihat antrean yang cukup mengular di sebuah tenda warung makan. Tepatnya di Jalan Cikini II ujung. Ada tenda hijau yang di depannya tampak antrean orang begitu rapi.
Pada spanduk warung makan itu tertulis "Lapau Nasi Jaya, Masakan Padang." Oh, ternyata orang-orang ini mengantre mau makan nasi padang. Lantaran melihat antrean yang begitu panjang, saya langsung ikutan. Penasaran mau mencoba seberapa nikmat nasi padang satu ini sampai-sampai mereka rela mengantre.
Warung makan khas Padang warung Nasi Lapau Jaya. Foto: Azalia Amadea/kumparan
Hingga tiba giliran saya memesan. "Uda, lauk apa yang paling favorit di sini," tanya saya. "Gulai tunjang, tapi sudah habis," katanya.
"Selain itu, yang masih ada apa?" timpal saya. Lalu dia menyuguhkan dendeng balado. Sambil melengkapi lauk dengan gulai cubadak alias nangka, sambal merah, daun singkong rebus, lalu balado keripik singkong dengan campuran potongan terong, pare, udang, dan pete. Tak ketinggalan, bumbu rendang dia tambahkan di atas nasi putih yang masih mengepul.
ADVERTISEMENT
Saatnya makan. Kres! Dendeng balado ini garing, asin, dan gurih. Tekstur dagingnya juga masih terasa, karena memang potongannya agak tebal. Bukan tipikal dendeng balado kering yang tipis. Sambal baladonya pun gurih tapi tak terlalu pedas.
Makanan di warung Nasi Lapau Jaya. Foto: Azalia Amadea/kumparan
Untuk bumbu rendang dimasak hingga kehitaman, rasanya dominan gurih, smokey, dan tak terlalu pedas. Sementara, untuk gulai cubadak memiliki rasa kuah dengan aroma kunyit nan lembut. Tidak pahit, asin dan gurihnya juga pas.
Nah, untuk balado keripik singkong terasa begitu renyah. Sesekali menyuap dengan potongan terong lembut, udang, atau pete yang masih muda.
Nasi dendeng balado ala warung Nasi Lapau Jaya. Foto: Azalia Amadea/kumparan
Selain mencoba dendeng balado, saya juga memesan ayam bakar. Menu yang satu ini tak kalah nikmat. Daging ayam bakarnya kaya bumbu, sedikit pedas nan gurih dengan aroma asap khas. Nikmat juga, lho.
ADVERTISEMENT
Nasi ayam bakar Padang di warung Nasi Lapau Jaya. Foto: Azalia Amadea/kumparan
Di tengah-tengah bersantap saya hampir saja lupa, memesan kerupuk jangek siram kuah gulai. Ini juga lauk pendamping yang wajib dinikmati saat makan nasi padang, kan? Kerupuk kulit sapi renyah disiram kuah gulai yang cukup kental. Kuah gulai kuning meresap sempurna ke dalam kerupuk kulit, sehingga menciptakan rasa yang tak hanya gurih namun juga kaya bumbu.
Kerupuk jangek sirang kuah gulai di warung Nasi Lapau Jaya. Foto: Azalia Amadea/kumparan
Usai makan, saya langsung membayar ke kasir di seberang tenda. Ada Uda Ajo Rizal yang sedang bertugas menjadi kasir Selasa (24/5) malam itu. Rupanya, Uda Ajo Rizal ini pemilik dari Lapau Nasi Jaya, ia membangun usaha warung makan tersebut sendiri pada tahun 1993.
"Jualan dari umur 20 tahun, dari zaman SMP. Tadinya mau lanjut SMA tapi orang tua enggak punya uang karena ada adik-adik yang juga harus disekolahkan, ya kita cuma bisa ngelus dada. Kemudian saya merantau dari kampung halaman di Bukittinggi dan berjualan di sini," kisahnya.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, warung Uda Ajo Rizal ini menjadi salah satu kuliner malam legenda di kawasan Cikini. Ia menyuguhkan masakan khas Padang ala Pariaman, yang resepnya ia pelajari dari sang kakek. Setiap harinya ia mampu menghabiskan 50 liter nasi.
Suasana tempat makan di warung Nasi Lapau Jaya. Foto: Azalia Amadea/kumparan
Selain rasanya yang nikmat, makan di tempat ini juga tak menguras kantong, lho. Untuk nasi dendeng balado yang saya pesan hanya dibanderol Rp 22 ribu. Sedangkan, nasi tunjang yang menjadi favorit di sini dihargai Rp 30 ribu.
Uda Ajo Rizal juga menyarankan kalau pengin makan tunjang buatannya, sebaiknya kamu datang tepat waktu saat mereka buka jam 17.30 WIB. Lantaran, biasanya usai Maghrib hingga jam 9 malam warung makan ini akan ramai pengunjung.
ADVERTISEMENT
"Selepas jam 9 malam biasanya sudah agak sepi. Habis tidak habis jam 1 pagi kami tutup," pungkasnya.
Lapau Nasi Jaya, Masakan Padang
Alamat: Jl. Cikini II Ujung (Depan Monalisa), Menteng, Jakarta Pusat.
Jam buka: 17.30-01.00 WIB.