Salmon Chan Chan Yaki, Sensasi Salmon Asam Manis Khas Hokkaido

23 Februari 2019 11:16 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi salmon chan chan yaki. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi salmon chan chan yaki. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Jika mampir ke Hokkaido, Jepang, kamu harus kulineran di sana. Salah satu makanan yang harus kamu coba adalah salmon chan chan yaki. Makanan khas Hokkaido ini berbahan dasar ikan salmon dan memiliki rasa manis serta asin.
ADVERTISEMENT
Salmon chan chan yaki banyak disajikan sebagai hidangan rumahan karena proses memasaknya yang cepat dan mudah. Ikan salmon dipanggang di atas wajan; setelah matang ditambahkan sayuran kol, kentang, bawang bombay dan jamur. Untuk bumbunya, makanan ini menggunakan miso, mentega, kecap, garam, lada, lemon dan bawang putih.
kumparanFOOD bersama dengan Japan National Tourism Organization (JNTO) Jakarta, mencoba menu ini di Rusutsu Restaurant EastVillage. Restoran ini berada di daerah 25-1, Izumikawa, Rusutsu-mura, Abuta-gun, Hokkaido.
Satu set menu salmon chan chan dibanderol seharga 1.300 yen atau Rp 169 ribu. Satu set menu terdiri dari salmon chan chan, nasi, asinan lobak, bihun dan teh hijau.
Makanan Khas Hokkaido, Salmon Chan Chan Yaki Foto: Salmah Muslimah/kumparan
Khusus untuk salmon chan chan-nya dihidangkan di atas hot plate yang bagian bawahnya diletakkan pemanas agar tetap hangat. Bagian atasnya juga ditutup dan baru dibuka saat akan dimakan.
ADVERTISEMENT
Setelah semua siap, hot plate dibuka. Asap langsung mengepul dan tercium aroma ikan panggang.
Salmon yang letaknya di tengah lalu diaduk dengan sayuran dan dimakan bersama nasi. Rasa salmonnya gurih dan manis, teksturnya empuk dan tidak amis. Begitu juga sayurannya; rasanya manis dan asin karena campuran mentega dan kecap.
Makanan Khas Hokkaido, Salmon Chan Chan Yaki Foto: Salmah Muslimah/kumparan
Teh hijau dan acar lobak yang disediakan juga menambah rasa khas di lidah, segar, dan asam.
Menurut pemandu tur, Michiko Sasayama, makanan ini berasal dari desa nelayan. Dulu para nelayan biasa berkumpul di pantai untuk memasak ikan salmon segar dicampur dengan sayuran. Porsi masaknya juga besar dan proses memasaknya cepat.
“Nama makanan ini chan chan yaki artinya sangat cepat, jadi kayak bapak-bapak yang memasak cepat,” kata Michiko.
ADVERTISEMENT