Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bisnis e-grocery memang meningkat selama masa pandemi, sehingga mendorong masyarakat untuk menggunakan jasa mereka. Perlu diketahui, ternyata bisnis e-grocery langsung menghubungkan petani dan konsumen untuk mempersingkat distribusi. Hal ini juga dapat mengurangi jumlah bahan makanan terbuang, menekan biaya logistik, memberikan keuntungan yang lebih tinggi bagi petani, serta harga terjangkau bagi konsumen.
SayurBox merupakan platform e-grocery yang sudah ada sejak tahun 2017. Mengutip rilis yang kumparanFOOD terima, SayurBox telah menyediakan lebih dari 5.000 produk hasil pertanian, daging dan ikan, serta makanan jadi. Hasil pertanian ini di distribusi untuk daerah Jabodetabek, Surabaya, dan Bali.
Tidak hanya itu, SayurBox juga telah melayani sekitar 1 juta pelanggan di wilayah Jawa dan Bali. Lalu, mereka pun bekerja sama dengan lebih dari 10.000 petani di seluruh Indonesia.
Amanda Susanti, Co-founder and CEO of Sayurbox mengatakan, “Sayurbox didirikan dengan misi sosial untuk memberikan akses pasar kepada petani lokal melalui digitalisasi rantai pasok pertanian Indonesia. Sistem dan ekosistem yang kami kembangkan memungkinkan kami untuk memiliki visibilitas penuh dari seluruh rantai pasokan pertanian kami, memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan dalam hal pilihan produk, kesegaran, harga, dan pengiriman tepat waktu. Kami berterima kasih atas kepercayaan pelanggan selama ini dan bersemangat untuk bermitra dengan investor-investor unggulan di Indonesia seperti Northstar dan Alpha JWC Ventures untuk membawa Sayurbox ke tingkat selanjutnya.”
ADVERTISEMENT
Pada awalnya pendanaan Seri B senilai Rp 216 miliar yang dipimpin oleh Astra, dan sekarang sudah terlaksana pendanaan Seri C. Sejak itu, Sayurbox mengeklaim pertumbuhan yang pesat melalui penambahan produk. Ekspansi cakupan wilayah dari Jabodetabek ke Surabaya dan Bali, serta membangun jaringan gudang mikro untuk layanan cepat (quick commerce), yaitu Sayurbox dan SayurKilat.
Pendanaan ini memengaruhi mempercepat layanan Sayurbox di kota-kota baru, seperti Bandung dan beberapa kota lainnya, serta memperluas rantai pasokan end-to-end Sayurbox secara nasional.
Patrick Walujo, sebagai Co-Founder dan Managing Partner Northstar, menambahkan sejak 2017 mereka mengamati bagaimana SayurBox memberdayakan petani kecil dan individu melalui platform e-grocery. “E-grocery adalah garda terdepan berikutnya untuk e-commerce dan kami sangat senang dapat berpartisipasi dan bekerja sama dengan Amanda dan timnya untuk mengembangkan platform Sayurbox ke seluruh Indonesia.”
ADVERTISEMENT
Lalu, Azam Khan, Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste juga mengatakan dengan meningkatkan platform digital seperti Sayurbox dapat memberikan kontribusi besar dalam membuka akses pasar dan keuangan.
Hadirnya SayurBox juga dapat meningkatkan kemakmuran bagi jutaan petani melalui peningkatan perputaran uang dan tingkat penetrasi UKM yang lebih tinggi. Sebab, digitalisasi dinilai menjadi pilar utama dari strategi pemasaran dan merupakan pembawa perubahan pada lingkungan bisnis pasca COVID-19.
Penulis: Ade Naura Intania