Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Apakah kamu suka makan mentimun ? Rasanya yang segar dan teksturnya yang renyah membuat banyak orang suka dengan mentimun, terlebih mentimun juga cocok untuk berbagai hidangan, mulai dari salad, acar atau bahkan untuk dijadikan lalapan pelengkap nasi. Tapi, pernah nggak sih, kamu bertanya-tanya, sebenarnya mentimun itu buah atau sayur?
ADVERTISEMENT
Pertanyaan ini mungkin sering bikin bingung, bukan? Banyak dari kita menganggap timun sebagai sayuran . Alasannya, karena mentimun memiliki rasa yang tidak terlalu manis sehingga cocok untuk hidangan gurih seperti salad atau acar, dan terlihat mirip dengan sayuran lain.
Namun, apakah mentimun sebenarnya buah?
Dikutip dari Eating Well, mentimun termasuk dalam keluarga labu-labuan. Mentimun sendiri berasal dari Asia Tenggara dan telah menjadi tanaman yang dibudidayakan secara global.
Mentimun umumnya dikenal karena tubuhnya yang panjang, bentuknya yang silindris, dan warnanya yang hijau terang. Namun, dengan hampir 100 varietas, mentimun dapat sangat bervariasi dalam bentuk, ukuran, dan warnanya.
Untuk menjawab pertanyaan terkait apakah mentimun termasuk buah atau sayur, ternyata ada fakta menarik. Jika dilihat dari sudut pandang botani, jawabannya adalah timun sebenarnya buah. Mengapa? Karena menurut definisi botani, buah adalah bagian dari tanaman yang tumbuh dari ovarium bunga dan mengandung biji.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam dunia kuliner, timun tetap sering dianggap sebagai sayur karena lebih umum digunakan dalam masakan gurih. Jadi, sebetulnya timun bisa jadi buah atau sayur, tergantung dari sudut pandang kita.
Lalu, apa saja manfaat mentimun bagi kesehatan?
Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, mentimun yang terdiri dari 96% air ternyata punya manfaat penting untuk hidrasi tubuh. Ketika tubuh terhidrasi dengan baik, manfaatnya bisa dirasakan mulai dari membantu kita tetap fokus hingga menjaga suhu tubuh tetap stabil.
Selain itu, hidrasi yang cukup juga membantu melindungi sendi dan organ, serta mendukung proses pembuangan kotoran dari tubuh. Menjaga asupan cairan lewat makanan seperti mentimun juga bisa mencegah sembelit dan mendukung kesehatan usus secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Rendah kalori
Dengan mengonsumsi mentimun, Anda akan mendapatkan banyak kesegaran tanpa banyak kalori, menjadikannya pilihan camilan yang bermanfaat untuk menurunkan atau menjaga berat badan.
"Bagi orang yang suka camilan renyah, mentimun sangat ideal karena hanya mengandung 16 kalori per cangkir," kata Frances Largeman-Roth, seorang ahli diet dan penulis Smoothies & Juices: Prevention Healing Kitchen dikutip dari Eating Well, Kamis (31/10).
Menjaga kesehatan kulit
Largeman juga menyebut kandungan air yang tinggi dan profil antioksidan pada mentimun juga membantu menjaga kulit tetap terhidrasi dan terlindungi.
“Mentimun kaya akan mineral silika, yang berperan penting dalam kesehatan kulit,” kata Largeman.
Mengurangi Risiko Kanker
Cucurbitacin adalah senyawa kimia yang ditemukan dalam mentimun dan sering menjadi fokus penelitian karena potensi manfaatnya dalam melindungi kesehatan. Menurut tinjauan yang diterbitkan dalam Journal of Functional Foods pada tahun 2020, bahan kimia alami tanaman yang ditemukan dalam mentimun telah terbukti dapat mencegah sel kanker berkembang biak.
ADVERTISEMENT
Christy Wilson, seorang konselor nutrisi di University of Arizona Campus Health Service, mencatat bahwa mentimun juga mengandung fisetin, molekul flavonol yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran yang telah terbukti memiliki manfaat antioksidan dan antikanker.
Melindungi dari Diabetes
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit , 96 juta orang Amerika berusia 18 tahun atau lebih menderita pradiabetes (itu adalah 36% dari populasi orang dewasa AS). Kita tahu bahwa pola makan memainkan peran penting dalam pengelolaan diabetes, dan itulah mengapa pilihan makanan sangat penting.
"Studi pada hewan telah menunjukkan korelasi antara mentimun dan potensi pembalikan penanda diabetes," catat Largeman.
Studi ini dilakukan dengan tikus menggunakan ekstrak mentimun, tetapi datanya menjanjikan. Tamara Melton, mencatat penelitian serupa yang dilakukan pada hewan menunjukkan mentimun memiliki peran dalam menurunkan gula darah.
ADVERTISEMENT
Studi pada manusia diperlukan sebelum rekomendasi dapat dibuat, tetapi satu hal yang kita tahu pasti adalah mentimun rendah karbohidrat. Ini berarti mentimun tidak akan berdampak banyak pada gula darah, menjadikannya makanan yang baik bagi mereka yang menderita pradiabetes dan diabetes.