Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, di tengah puluhan gedung bertingkat, ada sebuah kedai bakmi rumahan yang menawarkan suasana nan hangat. Terselip di antara gang-gang kecil perumahan, kedai ini bernama Sedjuk Bakmi dan Kopi.
Untuk menemukannya, kita harus cukup jeli. Tempat makan ini menempati rumah tinggal di sebuah gang kecil. Dari luar, tampilannya sudah terlihat asri.
Ruangannya terbagi jadi dua area; lantai satu berupa indoor, dan lantai dua outdoor. Ukuran ruangan yang tak seberapa luas ini penuh oleh pengunjung, membuat kami harus memilih tempat di lantai dua. Padahal, saat kumparan datang, waktu sudah cukup sore, kira-kira pukul 15.00 WIB.
Dibandingkan dengan ruangan di lantai satu, area outdoor di lantai dua suasananya lebih hijau. Berbagai tanaman rambat menghiasi sekeliling dinding, bersanding bersama tumbuhan hijau lainnya. Menciptakan kesan seakan bersantap di tengah taman.
ADVERTISEMENT
Untuk menu makanannya, mereka menawarkan berbagai pilihan mi dan rice bowl. Ada juga menu jajanan untuk sekadar ngemil, seperti kue lapis atau siomay homemade.
Menu mi yang disajikan pun tak hanya bakmi ayam pada umumnya. Sedjuk Bakmi dan Kopi menciptakan perpaduan yang tak biasa. Contohnya, bakmi ayam oven dengan sambal ayam geprek, atau bakmi ayam oven dengan sambal ayam matah.
Minumannya juga sangat beragam; mulai dari kopi susu, espresso based, teh, minuman bersoda, serta aneka jus.
Pilihan kami jatuh pada menu bakmi ayam oven sambal matah (Rp 37 ribu) dan bakmi ayam oven pangsit rebus (Rp 35 ribu). Sepiring bakmi dengan ulekan cabai merah dan bawang merah memenuhi permukaan mangkuk. Saya pikir, mereka tak seserius ini memberikan topping sambalnya. Tapi rupanya, dugaan saya salah, mereka enggak bercanda!
Bakmi lembut dan empuk langsung memenuhi mulut, diiringi dengan pedas membakar. Sambalnya seakan membalut tiap helai bakmi, tiap gigitan mampu membuat lidah kepanasan. Tak cuma pedas saja, tapi juga ada cecapan gurih dari minyak bawang dan kaldu.
ADVERTISEMENT
Potongan ayamnya pun cukup besar, dengan tekstur yang empuk dan cukup juicy. Tak sekadar hambar, ada rasa gurih yang tersisip.
Sedangkan, menu bakmi ayam pangsit rebus punya cita rasa yang cenderung tipis. Bakminya lembut dan kenyal, kaldunya pun cukup gurih. Potongan ayamnya juga berukuran cukup tebal, terasa lumayan gurih juga juicy.
Menu pelengkapnya, terdiri dari dari tiga buah pangsit rebus berukuran cukup besar. Kulitnya lembut, dengan isian yang empuk. Disantap bersama bakmi, bikin makan makin kenyang.
Untuk meredakan pedas dari sambal matah, saya pun memesan iced healthy cafe sedjuk (Rp 29 ribu) dan es limun sedjuk (Rp25 ribu). Menu iced healthy cafe sedjuk ini sejatinya adalah kopi susu gula aren, namun menggunakan susu kedelai sebagai campurannya.
ADVERTISEMENT
Gula arennya pun unik; diberi tambahan cita rasa pandan, sehingga menambah aromatik pada minuman tersebut. Komposisi kopi dan susunya pas, tak terlalu strong, tapi juga tak terlalu creamy. Rasa manis dari gula aren pandan jadi penyeimbang keduanya.
Nah, kalau es limun sedjuk terdiri dari soda dan sirup lemon. Di dalamnya, diberi tambahan potongan jeruk lemon dan jeruk nipis. Dari tampilannya saja sudah terlihat segar.
Ketika disesap, sensasi segar dari soda mendominasi, lalu disusul dengan cita rasa asam manis dari sirup lemon. Cocok untuk diminum saat cuaca panas.
Menurut salah satu pegawainya, Sedjuk Bakmi dan Kopi ini baru buka pada tahun 2018. Konsepnya, memang menggabungkan kopi dan restoran. Semua bakminya pun dibuat secara homemade, sehingga terjaga kesegarannya.
ADVERTISEMENT
Bila ingin mencari sudut tenang untuk bersantap di tengah padatnya kawasan SCBD, Sedjuk Bakmi dan Kopi bisa jadi pilihan. Suasana asri dan homey, plus sajian bakmi ala rumahan, akan mengingatkan kita pada kehangatan bersantap di rumah.