Seiring Perkembangan Zaman, 7 Buah dan Sayuran Ini Mengalami Perubahan Bentuk

9 Januari 2024 10:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wortel berwarna-warni. Foto: Krzysztof Slusarczyk/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wortel berwarna-warni. Foto: Krzysztof Slusarczyk/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jauh sebelum manusia mengenal teknologi pangan dan pertanian, beberapa buah dan sayuran yang kini kita kenal, dahulunya memiliki bentuk hingga cita rasa yang berbeda dari sekarang, lho.
ADVERTISEMENT
Manusia mempelajari banyak hal semasa hidupnya, termasuk dalam mengembangkan hasil produksi pangan. Misalnya rekayasa genetika tanaman buah dan sayur, hingga ragam cara budidaya untuk mendapatkan produk pangan berkualitas.
Hal ini rupanya memang baik dilakukan, karena, mengutip Daily Meal, buah dan sayuran dari hasil pertanian zaman kuno dikenal kurang nikmat. Misalnya, memiliki kulit yang keras, daging buah yang tidak manis, biji berukuran besar, dan lainnya.
Untuk itulah, para ahli pertanian menciptakan cara untuk menghasilkan buah dan sayuran dengan cita rasa lebih nikmat. Tapi, apakah kamu tidak penasaran, bagaimana bentuk buah dan sayuran di zaman dahulu? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!

1. Buah Apel Dahulu Sangat Keras

buah apel Foto: shutterstock
Salah satu buah paling terkenal sepanjang sejarah Barat, adalah apel. Buah apel liar dengan jenis Malus Siersii digambarkan sebagai buah yang sangat keras dan rasa masam. Kendati demikian, apel memiliki karakteristik botani unik yang disebut heterozigositas ekstrem; berarti apel dapat menghasilkan beragam varietas dan bisa tumbuh di berbagai iklim.
ADVERTISEMENT

2. Pisang, Bukan Buahnya yang Dimakan

Ilustrasi pohon pisang. Foto: Irsan Mulyadi/Antara
Tanaman pisang sudah ditemukan sejak 7.000 tahun yang lalu. Namun, dahulu bukan buahnya, melainkan bunga dan umbi pohon pisang yang dikonsumsi. Ini karena, buah pisang dahulu berwarna hijau dan berbiji keras. Namun, lantaran budidaya yang dilakukan manusia, buah pisang kini memiliki tekstur lembut dan rasa manis.

3. Persilangan Sayuran Kubis

Ilustrasi tanaman kubis. Foto: Digihelion/Shutterstock
Orang Yunani Kuno percaya bahwa kubis tumbuh di tempat keringat Zeus menetes dari Gunung Olympus. Pada saat yang sama di Asia, orang-orang menyantap anggota Brassica rapa Asia; seperti lobak, kubis China, dan bok choi.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature Genetics pada tahun 2016 merinci penyelidikan tentang, bagaimana kedua varietas Brassica ini berkembang pada waktu yang sama di tempat berbeda di seluruh dunia. Para peneliti menyimpulkan bahwa kubis merupakan kasus domestikasi konvergen. Hal ini dibuktikan oleh fakta bahwa sebagian besar DNA dan gen Brassica, memiliki tiga salinan dalam genomnya. Rangkap tiga ini memudahkan terciptanya lebih banyak keanekaragaman spesies kubis dan menjelaskan mengapa varietas Brassica muncul secara bersamaan di dua benua.
ADVERTISEMENT

4. Wortel Dahulu Bukan Berwarna Oranye

Ilustrasi wortel. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Dahulu, wortel berwarna putih pucat hingga ungu tua. Kemudian, wortel didomestikasi 5.000 tahun yang lalu, yang membuat warnanya menjadi kuning hingga ungu cerah. Selanjutnya pada abad ke-14, para petani di Barat berhasil membudidayakan wortel oranye secara alami.
Bahkan, dalam mitologi Belanda, wortel oranye mendapat tempat terhormat dalam masakan global berkat para petani yang membudidayakannya untuk menghormati William of Orange, pendiri Belanda.

5. Jagung Dahulu Mirip Petai

Ilustrasi jagung Foto: dok.shutterstock
Sembilan ribu tahun yang lalu, apa yang kita kenal sebagai biji jagung yang manis-manis dan sangat berair, justru tampak seperti petai hijau. Biji jagung dahulu berwarna hijau dan besar.
Namun, sejak abad ke-15 ketika para pemukim Eropa mulai menyukai makanan asli Amerika Tengah ini, jagung telah mengalami transformasi besar-besaran. Sekarang tersedia dalam lima warna dan sekitar 200 varietas, dan ditanam di hampir 70 negara di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT

6. Mentimun yang Mirip Durian

Ilustrasi mentimun zaman dahulu. Foto: Pravruti/Shutterstock
Seperti halnya kubis, mentimun budidaya pertama kali muncul di dataran Eropa dan Asia sekitar 11.000 tahun yang lalu. Mentimun liar, tampak seperti durian, memiliki duri, berbuah bulat besar dengan rasa asam dan pahit.

7. Terong Kecil Berwarna Putih

Ilustrasi ragam jenis terong. Foto: PosiNote/Shutterstock
Terong dahulunya tumbuh liar di dataran China dengan buah berwarna putih dan bulat kecil. Namun kemudian, seiring perkembangan zaman, terong mulai dibudidaya dan berubah bentuk menjadi lonjong dengan warna ungu.