Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, bagaimana hidangan ini bisa menjadi makanan khas Nusantara? Menurut Prof Dr. Ir Murdijati Gardjito, istilah pecel berasal dari bahasa Jawa —yang artinya diperas setelah direbus. Umumnya, begitu menyebutkan jenis makanan satu ini kita langsung teringat akan daerah Madiun atau Blitar di Jawa Timur.
Kepada kumparan, Prof. Murdijati Gardjito menjelaskan hidangan ini telah muncul ratusan tahun lalu, di kehidupan orang Indonesia khususnya orang Jawa. Dalam Serat Centhini, yang ditulis pada tahun 1800 M, kamu sudah dapat menemukan hidangan ini —sayuran segar yang dipadukan dengan siraman saus kacang.
Pada saat itu, pecel disajikan sebagai menu jamuan bagi para rombongan kerajaan. Setelahnya, dari waktu ke waktu, pecel menjadi hidangan untuk acara selamatan dan berbagai pertunjukkan di daerah Jawa.
Namun, jejak munculnya hidangan pecel juga dikisahkan dalam Babat Tanah Jawi —ketika sedang gencarnya penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Saat itu, Sunan Kalijaga selaku salah satu Wali Songo sedang bertamu ke kediaman Ki Gede Pemanahan di Mataram dan disajikan makan siang, yang tidak lain adalah hidangan pecel.
ADVERTISEMENT
Ki Gede Pemanahan menjelaskan pecel sebagai hidangan daun-daunan dan sayuran yang sudah direbus, ditambah semangkuk saus kacang yang nikmat untuk dinikmati bersama. Cita rasa bumbu kacang yang segar dan manis —ada campuran asam jawa, gula kelapa, dan bumbu kencur— membuat Sunan Kalijaga heran dan terkesima dengan makanan enak itu.
Makanan dari sayur-sayuran tersebut akhirnya berkembang dan diminati banyak masyarakat Nusantara. Dalam buku Makanan Tradisional Indonesia Seri 2: Makanan Tradisional yang Populer karya Prof. Murdijati Gardjito, cita rasa bumbu dari masing-masing daerah yang menyajikan pecel juga mempunyai ciri sendiri. Maka dari itu, yuk berkenalan dengan beberapa jenis nasi pecel populer di Indonesia.
Jenis nasi pecel di Indonesia
Dari perbedaan bumbu, rasa, hingga cara penyajian membuat hidangan ini dapat cocok di lidah banyak orang. Mengutip berbagai sumber, inilah beberapa jenis sajian nasi pecel khas dari berbagai daerah yang perlu kamu ketahui:
ADVERTISEMENT
1. Nasi pecel madiun
Pecel madiun adalah salah satu jenis nasi pecel yang paling populer di Indonesia. Nasi pecel madiun biasanya dibuat dari berbagai sayuran rebus; kacang panjang, daun singkong, kangkung, kecambah, daun pepaya, bayam, kemangi, petai cina; bumbu kacang; dan pelengkap; nasi, lontong, tahu, tempe.
Dari penampilannya, pecel madiun terlihat mirip dengan sajian pecel pada umumnya. Namun, uniknya, pecel madiun menambahkan jeruk purut pada bumbu kacangn —memberikan aroma dan cita rasa yang sangat khas. Bumbu kacang pada pecel ini juga tidak terlalu encer dilengkapi rasa manis dan gurih yang pas.
2. Nasi pecel blitar
Hampir mirip dengan nasi pecel madiun, kuliner tradisional Blitar ini juga cukup populer. Cita rasa sambal khas nasi pecel blitar terasa sedikit lebih pedas dibandingkan pecel asal Madiun.
ADVERTISEMENT
Namun, untuk isian, kamu juga akan menemukan perpaduan nasi, sayuran, tahu, dan tempe yang disiram bumbu pecel pedas-manis. Pecel blitar umumnya dilengkapi dengan lauk tahu basah, atau tahu goreng setengah matang, serundeng kelapa, dan rempeyek —yang tentunya membuat lebih nikmat!
3. Nasi pecel pincuk
Sesuai namanya, nasi pecel pincuk disajikan diatas pincuk daun pisang —dan populer ditemukan di Madiun juga. Dengan isian khas nasi pecel madiun, kamu dapat menikmati pecel pincuk ditemani aroma yang lebih harum dari daun pisang. Oh ya, selain nasi dan sayuran, banyak lauk pendamping yang biasanya dapat kamu pilih; seperti tempe mendoan, telur asin, hingga sate ati-ampela.
4. Nasi pecel tumpang
Cukup berbeda dengan nasi pecel lainnya, nasi pecel tumpang memiliki cita rasa yang pedas akibat sambal tumpang. Bagi yang belum familiar, sambal tumpang dibuat dari semangit khas Kediri, dikenal dengan nama tempe bosok.
ADVERTISEMENT
Walau tempe semangit ini adalah jenis tempe busuk, tetapi makanan ini masih aman untuk dikonsumsi. Malah dapat diolah menjadi sambal pedas nan nikmat, melengkapi nasi pecel tumpang yang dimasak dengan ayam serta rambak (kulit sapi). Jadi, meskipun mirip isinya dengan pecel-pecel lain, tentu saus yang kamu rasanya akan berbeda.
5. Nasi pecel bledek
Di Nganjuk, kamu dapat menemukan nasi pecel dengan rasa super pedas —nasi pecel bledek. Bagi para pencinta pedas, hidangan nasi ini bisa jadi pilihan kamu karena, biasanya satu porsi pecel bledek bisa menggunakan lima cabai rawit.
Reporter: Natashia Loi